Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Melemah

Valbury Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dalam perdagangan hari ini, Jum'at (09/08/2019).
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Valbury Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dalam perdagangan hari ini, Jum'at (09/08/2019).

Riset harian Valbury Sekuritas mencatat dari eksternal katalis positif bagi pasar ditopang bisa dari penguatan saham AS pada Kamis. Namun sentimen berkenaan kondisi perekonomian Indonesia dibayangi perlambatan serta belum adanya kepastian pertemuan AS dan Cina untuk bahas pedagangan menjadi dasar perkiraan untuk saham di BEI pada hari ini akan bergerak mixed dengan peluang melemah, atau dengan gerak berpola up to down.

Sentimen pasar dari dalam negeri:
Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2019 melambat, untuk itu pemerintah Indonesia berharap investasi dan ekspor dapat ditingkatkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Kendati ekspor terkendala dengan kondisi global terdampak pada kinerja ekspor yang masih jauh dari harapan, namun dari sisi investasi setelah adanya siklus politik ini di kuartal kedua, maka kuartal ketiga akan mulai pick up. Padahal pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2019 biasanya terdapat momentum lebaran di dalamnya, namun masih tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya dan triwulan II 2018. Selain itu, hajatan demokrasi pilpres 2019 tidak cukup menstimulasi ekonomi.

Survey Bank Indonesia (BI) mencatat tingkat penjualan eceran pada Juni 2019 turun. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2019 yang tercatat sebesar 233,6 atau turun 1,8% secara tahunan. Padahal, IPR bulan sebelumnya masih tumbuh 7,7% di angka 249,8. Penjualan eceran pada Juni 2019 menurun sejalan dengan kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca Ramadan dan Idul Fitri.

Sentimen pasar dari luar negeri :
Cina berencana untuk menghapus kuota tarif impor minyak sawit, minyak kedelai dan minyak lobak. Hal ini dilakukan Cina setelah perusahaan-perusahaan Cina berhenti membeli produk-produk pertanian AS sebagai tanggapan atas keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk memberlakukan tarif pada USD 300 miliar impor Cina lainnya. Artinya saling balas sengketa perdagangan antara ekonomi terbesar di dunia itu semakin meningkat. Komoditas-komoditas telah dihapus dari rancangan daftar manajemen kuota tarif yang dimuat di situs resmi Departemen Perdagangan, yang berarti mereka tidak akan dikenakan pembatasan yang mungkin dikenakan pada produk lain seperti gandum, jagung dan beras.

Meningkatnya kekhawatiran penurunan ekonomi global dan spekulasi The Fed turunkan suku bunga lebih jauh dalam menghadapi risko resesi yang semakin besar. Selain itu, perang dagang AS dengan Cina yang meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir setelah AS mencap Cina sebagai manipulator mata uang untuk pertama kali sejak 1994, dan di lanjutkan akan memberlakukan tarif tambahan 10% pada sisa USD 300 milar impor Cina pada 1 September 2019 masih tetap dapat menjadi kekhawatiran pasar. Meski, para pejabat Gedung Putih mengatakan AS masih mengharapkan perunding Cina datang ke AS pada September. Selain itu, kemungkinan tariff terbaru masih dapat dihindari jika ada kemajuan dalam perjanjian perdagangan.

Perspektif tenikal
Support Level : 6239/6204/6183
Resistance Level : 6296/6316/6352
Major Trend : Up
Minor Trend : Down
Pattern : Up to down

Rekomendasi saham hari ini

BBRI: Trading Buy
• Close 4290, TP 4320
• Boleh buy di level 4250-4290
• Resistance di 4320 & support di 4250
• Waspadai jika tembus di 4250
• Batasi resiko di 4230

BMRI: Trading Buy
• Close 7500, TP 7575
• Boleh buy di level 7400-7500
• Resistance di 7575 & support di 7400
• Waspadai jika tembus di 7400
• Batasi resiko di 7350

ASII : Trading Buy
• Close 6900, TP 6975
• Boleh buy di level 6775-6900
• Resistance di 6975 & support di 6775
• Waspadai jika tembus di 6775
• Batasi resiko di 6725

PTPP: Trading Buy
• Close 1890, TP 1920
• Boleh buy di level 1850-1890
• Resistance di 1920 & support di 1850
• Waspadai jika tembus di 1850
• Batasi resiko di 1830

ADHI: Trading Buy
• Close 1410, TP 1440
• Boleh buy di level 1400-1410
• Resistance di 1440 & support di 1400
• Waspadai jika tembus di 1400
• Batasi resiko di 1380

UNTR: Trading Buy
• Close 23200, TP 23375
• Boleh buy di level 22975-23200
• Resistance di 23375 & support di 22975
• Waspadai jika tembus di 22975
• Batasi resiko di 22875

Ket. TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
INCO, SMGR, ASII, INDF, KLBF, TLKM,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper