Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor China Bikin Dolar AS Keok

Ahli Strategi Valas Credit Agricole London Manuel Oliveri mengatakan bahwa komentar terbaru dari pemerintah China yang berupaya untuk menstabilkan yuan untuk menghindari arus keluar modal, menjadi sentimen positif aset berisiko.
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS bergerak lebih lemah pada perdagangan Kamis (8/8/2019) dipicu sentimen risiko stabil setelah data perdagangan China berhasil dirilis positif dan upaya Negeri Panda tersebut untuk menstabilkan nilai tukarnya.

Ahli Strategi Valas Credit Agricole London Manuel Oliveri mengatakan bahwa komentar terbaru dari pemerintah China yang berupaya untuk menstabilkan yuan untuk menghindari arus keluar modal, menjadi sentimen positif aset berisiko.

Sentimen tersebut berhasil mendorong investor untuk kembali membeli mata uang berisiko.

Adapun, berdasarkan data Pemerintah China, ekspor periode Juli berhasil naik 3,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya juga menjadi katalis positif aset berisiko.

“Faktor lainnya yang juga membantu sentimen risiko adalah meningkatnya jumlah bank sentral yang melakukan pemangkasan suku bunga,” ujar Manuel seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/8/2019).

Pada pekan ini, Bank Sentral Selandia Baru bergabung dengan Bank Sentral India dan Thailand untuk memangkas suku bunga sehingga menumbuhkan harapan pasar bahw bank sentral utama lainnya akan bergabung dalam pelonggaran moneter lebih lanjut.

Pasar juga berharap The Fed akan kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pertemuan September mendatang.

Tercatat, indeks dolar AS yang bergerak mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor lainnya bergerak cenderung melemah di level 97,65.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper