Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah BI Turun 113 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Berbalik Menguat

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (6/8/2019) di level Rp14.344 per dolar AS, melemah 113 poin atau 0,79 persen dari posisi Rp14.231 pada Senin (5/8).
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (6/8/2019) di level Rp14.344 per dolar AS, melemah 113 poin atau 0,79 persen dari posisi Rp14.231 pada Senin (5/8).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.416 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.272 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp144.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.265 per dolar AS pada pukul 11.13 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka melemah 75 poin atau 0,53 persen ke level Rp14.330 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Senin (5/8/2019) ditutup melemah 70 poin ke level Rp14.255 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.265 – Rp14.359 per dolar AS.

Rupiah melemah di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia bergerak menguat, dipimpin oleh dolar Taiwan yang terapresiasi 0,58 persen dan yuan offshore yang menguat 0,53 persen.

 

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS

Mata uang

Kurs

Pergerakan (persen)

Dolar Taiwan

31,446

+0,58

Yuan offshore China

7,0614

+0,53

Won Korea Selatan

1.210,35

+0,41

Dolar Singapura

1,3803

+0,32

Rupee India

70,55

+0,26

Yuan China

7,0368

+0,20

Baht Thailand

30,760

+0,17

Dolar Hong Kong

7,8375

+0,11

Peso Filipina

51,923

+0,06

Rupiah

14.265

+0,07

Ringgit Malaysia

4,185

+0,18

Yen Jepang

106,85

+0,84

 

Dilansir dari Reuters, yuan offshore menguat kembali dari level terendah sepanjang masa setelah Beijing mengambil langkah-langkah untuk mencegah pelemahan mata uang lebih lanjut, menyusul penurunan tajam yang mendorong pemerintah AS menyatakan China memanipulasi mata uang.

Pada hari Senin, China membiarkan yuan darat menembus level 7 per dolar untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global, mengirim pasar keuangan global ke jurang dan investor mengamati dengan cermat untuk melihat seberapa jauh pemerintah China membiarkan yen jatuh.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (5/8) bahwa pemerintah telah menentukan bahwa China memanipulasi mata uangnya dan AS akan terlibat dengan Dana Moneter Internasional untuk menghilangkan persaingan tidak sehat dari China tersebut.

Pada Selasa, Bank Sentral China mengatakan bahwa mereka menjual uang kertas berdenominasi yuan di Hong Kong, sebuah langkah yang dianggap membatasi aksi short selling mata uang tersebut.

Langkah ini juga menetapkan tingkat referensi harian untuk perdagangan di China yang sedikit lebih kuat dari yang diperkirakan pasar, meskipun masih pada level terlemah sejak Mei 2008. PBOC menetapkan tingkat referensi harian pada 6,9683 per dolar, lebih kuat dari perkiraan level 6.9871 dalam survei Bloomberg terhadap 19 pelaku pasar dan analis.

"Pemulihan dalam yuan dipicu oleh perbaikan yang telah meredakan kekhawatiran tentang devaluasi mata uang kompetitif," kata Masafumi Yamamoto, kepala analis valas di Mizuho Securities, seperti dikutip Reuters.

"China tidak benar-benar mencoba untuk secara dramatis melemahkan mata uangnya. Namun, tidak ada yang terselesaikan dalam perang perdagangan," lanjutnya.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat, yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,105 poin atau 0,11 persen ke level 97,627 pada pukul 11.17 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,285 poin atau 0,29 persen ke level 97,237, setelah pada akhir perdagangan Senin ditutup melemah 0,552 persen atau 0,56 poin ke level 97,522.

 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

6 Agustus

14.344

5 Agustus

14.231

2 Agustus

14.203

1 Agustus

14.098

31 Juli

14.026

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper