Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Sentimen Domestik & Global, IHSG Anjlok 2 Persen Lebih Pagi Ini

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 2,27 persen atau 140,48 poin ke level 6.035,22 pada pukul 09.12 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,14 persen atau 70,61 poin ke level 6.105,09.
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 2 persen pada awal perdagangan hari ini, Selasa (6/8/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 2,27 persen atau 140,48 poin ke level 6.035,22 pada pukul 09.12 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,14 persen atau 70,61 poin ke level 6.105,09.

Pada perdagangan Senin (5/8), IHSG ditutup terkoreksi 2,59 persen atau 164,48 poin di level 6.175,70. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.022,60-6.111,61.

Seluruh sembilan sektor IHSG bergerak negatif, dipimpin olej sektor industri dasar yang melemah 3,14 persen, disusul sektor finansial dengan pelemahan 3,11 persen.

Dari 652 saham yang diperdagangkan, 28 saham tercatat menghat, 232 saham melemah, sedangkan 392 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing melemah 5,15 persen dan 3,17 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia mengeungkapkan IHSG masih akan tertekan oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri.

Eskalasi perang dagang oleh AS dengan mengenakan tarif baru 10 persen yang berlaku mulai 1 September 2019, yang direspon oleh China dengan pelemahan mata uang menambah sentimen negatif pada bursa global.

“Pasar kuatir banyak negara lain akan melakukan kebijakan serupa dengan melemahkan mata uang guna menggenjot ekspor,” ungkap tim Samuel Sekuritas dalam risetnya, Selasa (6/8/2019).

Berita domestik juga ikut andil memberi sentimen negatif bagi IHSG. Pertumbuhan ekonomi kuartal II/2019 hanya 5,05 persen secara tahunan melambat dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 5,27 persen.

Padahal kuartal II/2019 disebut-sebut dapat mengangkat perekonomian ditengah adanya agenda Pemilu, bulan Ramadan dan Idul Fitri. Pasar akan menunggu rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2019 oleh BI hari ini.

“Dengan sentimen negatif yang masih membayangi, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan masih akan tertekan,” ungkap mereka.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga bergerak negatif pagi ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 yang melemah masing-masing 1,62 persen dan 1,66 persen, serta indeks Kospi Korea Selatan yang melemah 1,2persen.

Di China, dua indeks saham utamanya yakni indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 1,76 persen dan 1,81 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 2,39 persen.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau melemah 99 poin atau 0,69 persen ke level Rp14.354 per dolar AS pada pukul 09.27 WIB.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka melemah 75 poin atau 0,53 persen ke level Rp14.330 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Senin (5/8/2019) ditutup melemah 70 poin ke level Rp14.255 per dolar AS.

Sementara itu, indeks Bisnis-27 melemah 2,74 persen atau 14,89 poin ke level 529,11 pada pukul 09.14 WIB, setelah dibuka terkoreksi 1,86 persen atau 10,13 poin di posisi 533,86.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper