Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2019: Indeks Bisnis-27 Ditopang Kinerja Konstituen

Performa indeks Bisnis-27 tercatat masih positif di level 1,38% secara year-to-date per Jumat (2/8/2019). Posisi tersebut pun masih underperform dari IHSG yang telah tumbuh 2,35% ytd.
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./Bisnis-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Laporan kinerja emiten penghuni indeks Bisnis-27 yang sesuai dengan ekspektasi dinilai bakal lanjut menjadi mesin pendorong performa indeks hingga akhir tahun.

Adapun dari 27 perusahaan tercatat yang menjadi penghuni indeks Bisnis-27, hanya PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) yang membukukan penurunan pendapatan masing-masing sebesar 1,86% dan 5,19%.

Sementara itu, performa indeks Bisnis-27 tercatat masih positif di level 1,38% secara year-to-date per Jumat (2/8/2019). Posisi tersebut pun masih underperform dari IHSG yang telah tumbuh 2,35% ytd.

Indeks Bisnis-27 tercatat outperform dari indeks Papan Pengembangan dan indeks Jakarta Islamic Index yang masing-masing tumbuh 1,03% dan 0,04%.

Kinerja Laba Emiten Konstituen Indeks Bisnis-27 (Rp Miliar)
Kode Emiten Laba 1H2018  Laba 1H2019  Perubahan
ACES       426,00       474,33 11,35%
ASII         10,38           9,80 -5,60%
BBCA  11.420,95  12.861,70 12,61%
BBNI 7.436,69  7.634,17  2,66%
BDMN 1.790,84  1.534,74  -14,30%
BMRI 12.178,07  13.530,61  11,11 %
CPIN 2.437,30  1.727,20  -29,13%
HMSP 6.112,93  6.770,00  10,75%
ICBP 2.291,09  2.574,64  12,38%
INDF 1.956,01  2.545,29  30,13%
INKP (dalam US$ juta) 340,50  146,82  -56,88%
INTP 355,10  640,02  80,24%
JPFA 1.108,28  829,28  -25,17%
KLBF 1.215,86  1.258,16  3,48%
MAPI 389,71  499,31  28,12%
MYOR 753,86  807,48  7,11%
PWON 1.129,27  1.365,15  20,89%
SCMA 966,11  886,73  -8,22%
SMGR 971,33  484,78  -50,09%
TLKM         12,81         15,50 21,01%
UNTR 5.479,13  5.575,12  1,75%

Sumber: Laporan Keuangan per 30 Juni 2019, ADRO, INCO, PTBA, TPIA, ANTM, BBRI sedang diaudit.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menjelaskan, laporan kinerja emiten yang menjadi konstituen indeks Bisnis-27 seharusnya mampu menjadi penopang penguatan indeks ke depannya.

Namun, beberapa perusahaan yang mencatatkan kerugian besar tetap bakal menjadi penghambat karena harga saham dari emiten tersebut melemah.

Dirinya mencontohkan, penurunan laba SMGR sepanjang periode Januari—Juni 2019 lebih disebabkan oleh masih lambatnya pertumbuhan properti di Tanah Air.

Sementara itu, penurunan laba dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dinilai lebih disebabkan oleh masalah di industri ayam dan penurunan harga jual ayam selama semester I/2019.

Tercatat, per 2 Agustus 2019, saham CPIN dan JPFA telah terjatuh masing-masing sebesar 29,76% dan 25,35% sejak awal tahun. Sementara, SMGR masih tumbuh 12,61% ytd.

“[Namun] saya pikir saham-saham lain masih bagus kinerjanya,” kata Hans kepada Bisnis.com, Minggu (4/8/2019).

Hans pun menilai saham sektor konsumer bakal dapat menopang performa indeks Bisnis-27 hingga akhir tahun.

Pasalnya, di tengah ancaman pelemahan ekonomi global, sektor ini dilihat masih akan menjadi andalan.

Adapun, sinyal perlambatan ekonomi dunia kembali menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif baru sebesar 10% terhadap produk-produk tambahan asal China yang senilai US$300 miliar per 1 September 2019.

Trump mengatakan bahwa tarif 10% tersebut merupakan tindakan jangka pendek dan besarannya dapat dinaikkan secara bertahap menjadi lebih dari 25%.

“Di tengah ekonomi dunia melambat, konsumsi masih jadi andalan. Secara umum, [perang dagang] berdampak negatif untuk semua [konstituen indeks Bisnis-27]. Tapi konsumer bisa lebih defensif,” jelas Hans.

Selain itu, dirinya menambahkan, daya beli masyarakat Indonesia pun diperkirakan bakal membaik setelah musim anak sekolah dimulai. Hans pun merekomendasikan saham-saham ACES, ANTM, ICBP, dan MAPI untuk dikoleksi hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper