Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Kantongi Laba US$24,11 Juta pada Semester I/2019

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengantongi pendapatan senilai US$2,19 miliar, meningkat 10,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$1,99 miliar.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Garuda Indonesia Kebon Siri, Jakarta, pada Minggu (30/6/2019)./Bisnis-Rinaldi M Azka
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Garuda Indonesia Kebon Siri, Jakarta, pada Minggu (30/6/2019)./Bisnis-Rinaldi M Azka

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengantongi laba pada semester I/2019 setelah pada periode  yang sama tahun sebelumnya masih mencatatkan rugi.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan pada Rabu (31/7/2019), emiten berkode saham GIAA tersebut mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$24,11 juta, berbalik dari posisi rugi bersih yang dicatatkan perseroan tahun sebelumnya senilai US$116,85 juta.

Pada paruh pertama 2019, GIAA mengantongi pendapatan senilai US$2,19 miliar, meningkat 10,05% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$1,99 miliar.

Pendapatan Garuda bersumber dari pendapatan penerbangan terjadwal US$1,85 miliar, penerbangan tidak berjadwal US$4,37 juta, dan pendapatan lainnya US$334,06 juta.

Sementara itu, beban usaha perseroan pada semester I/2019 turun 1,86% menjadi US$2,10 miliar dari posisi US$2,14 miliar pada Januari-Juni 2019.

Sebelumnya, Garuda Indonesia membukukan laba bersih sebesar US$19,73 juta pada kuartal I/2019. Realisasi itu membalik posisi rugi bersih US$64,27 juta pada kuartal I/2018.

Hingga 30 Juni 2019, GIAA menggenggam aset senilai US$4,37 miliar. Adapun total liabilitas dan ekuitasnya masing-masing sebesar US$3,56 miliar dan US$808,19 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper