Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jasa Keuangan dan Pertambangan Topang Kinerja Astra International

Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup Astra pada semester I/2019, meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp2,8 triliun.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Permata, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Astra International Tbk. (ASII) Prijono Sugiarto mengatakan, kinerja perusahaan masih dapat ditopang oleh segmen bisnis jasa keuangan dan pertambangan, meski laba perseroan mengalami penurunan.

Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup Astra pada semester I/2019, meningkat 32 persen  dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp2,8 triliun.

“Terutama disebabkan oleh pemulihan kredit bermasalah, provisi kerugian kredit yang lebih rendah, dan portofolio pembiayaan yang lebih besar, ujar Prijono melalui rilisnya, Selasa (30/7/2019).

Bisnis pembiayaan konsumen meningkatan nilai pembiayaan sebesar 6 persen menjadi Rp42,1 triliun dengan kontribusi laba meningkat 39 persen menjadi Rp713 miliar. 

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) yang 44,6 persen sahamnya dimiliki perseroan, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 146 persen menjadi Rp711 miliar, terutama disebabkan oleh pemulihan kredit bermasalah. Rasio kredit bermasalah kotor (gross NPL) dan bersih (net NPL) membaik menjadi masing-masing 3,6 persen dan 1,3 persen.

PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9 persen menjadi Rp540 miliar. Sedangkan perusahaan patungan asuransi jiwa Grup, PT Astra Aviva Life (Astra Life) menambah lebih dari 321.000 nasabah baru asuransi jiwa perorangan dan 64.000 nasabah baru asuransi program kesejahteraan karyawan.

ALAT BERAT

Sektor lain yang meningkat kinerjanya adalah divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat, yakni sebesar 2 persen menjadi Rp3,3 triliun. Utamanya disebabkan oleh kontribusi dari kegiatan operasional tambang emas dan peningkatan volume aktivitas penambangan yang sebagian diimbangi oleh penurunan penjualan alat berat serta efek dari translasi mata uang asing.

Selain itu, segmen infrastruktur dan logistik grup mencatat laba bersih Rp83 miliar atau meningkat secara signifikan sebesar 1.975 persen. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari jalan-jalan tol yang telah beroperasi.

Adapun ASII mampu membukukan pendapatan bersih mencapai Rp116,182 triliun pada semester I/2019 atau naik 3 persen dari periode yang sama tahun lalu.  Namun, capaian tersebut tak mampu mengerek laba bersih ASII yang hanya mencapai Rp9,803 triliun atau turun 5,59 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper