Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lesunya Penjualan Mobil Seret Laba ASII

Pada periode Januari-Juni 2019, penjualan mobil Astra turun 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 253.000 unit. Hal ini sejalan dengan penurunan penjualan mobil secara nasional yang turun 13 persen menjadi 482.000 unit.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor Kazunori Minamide (kanan) berbincang dengan Marketing Director PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmy Suwandi di sela-sela peluncuran Toyota GR Supra di ajang GIIAS 2019, di Tangerang, Banten, Selasa (23/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor Kazunori Minamide (kanan) berbincang dengan Marketing Director PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmy Suwandi di sela-sela peluncuran Toyota GR Supra di ajang GIIAS 2019, di Tangerang, Banten, Selasa (23/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Lesunya penjualan mobil PT Astra International Tbk., membuat perusahaan berkode saham ASII itu mencatatkan penurunan laba sebesar 5,59 persen sepanjang semester I/2019.

Pada periode Januari-Juni 2019, penjualan mobil Astra turun 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 253.000 unit. Hal ini sejalan dengan penurunan penjualan mobil secara nasional yang turun 13 persen menjadi 482.000 unit. 

Penurunan tersebut menyebabkan laba bersih perusahaan dari segmen otomotif hanya mencapai Rp3,458 triliun atau turun 18 persen dibandingkan periode Januari-Juni 2018.

“Laba bersih dari divisi otomotif grup menurun 18 persen menjadi Rp3,5 triliun, terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan mobil dan meningkatnya biaya material pada aktivitas manufaktur," ujar Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto melalui pernyataan resminya, Selasa (30/7/2019).

Adapun penjualan sepeda motor Honda Astra meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 2,4 juta unit. 

Sedangkan bisnis komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 19 persen menjadi Rp246 miliar.  Peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pasar suku cadang pengganti (REM/replacement market) dan ekspor.

Dengan adanya penurunan laba bersih dari segmen otomotif, perusahaan hanya mampu membukukan laba bersih secara keseluruhan senilai Rp9,803 triliun.  Periode yang sama tahun lalu, laba bersih perusahaan mencapai Rp10,384 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper