Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Astra International (ASII) Turun 5,59 Persen

Dalam laporan keungan yang dipublikasikan perseroan, pendapatan bersih konsolidasian emiten berkode saham ASII tersebut selama periode semester I/2019 meningkat 3,32 persen menjadi Rp116,18 triliun, dengan peningkatan pendapatan dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi serta divisi jasa keuangan.
Astra Group./Istimewa
Astra Group./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Laba PT Astra International Tbk. sepanjang semester I/2019 tercatat terkoreksi sebesar 5,59 persen. Sektor bisnis agribisnis dan otomotif yang dimiliki perseroan menjadi penekan utama terkoreksinya laba entitas induk.

Dalam laporan keungan yang dipublikasikan perseroan, pendapatan bersih konsolidasian emiten berkode saham ASII tersebut selama periode semester I/2019 meningkat 3,32 persen menjadi Rp116,18 triliun, dengan peningkatan pendapatan dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi serta divisi jasa keuangan.

Kendati demikian, laba bersih ASII menurun 5,59 persen pada semester I/2019 menjadi Rp9,8 triliun dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat senilai Rp10,38 triliun.

Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan kontribusi dari divisi otomotif dan agribisnis, yang penurunannya lebih besar dari peningkatan kontribusi dari divisi jasa keuangan, infrastruktur dan logistik, serta alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi.

“Kinerja Grup Astra pada semester pertama 2019 dipengaruhi oleh lesunya konsumsi domestik dan tren penurunan harga-harga komoditas, tetapi juga diuntungkan oleh peningkatan kinerja bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi,” ucapnya.

Berdasarkan segmennya, laba bersih dari segmen otomotif tergerus sebesar 18 persen pada semester I/2019, sektor agribisnis turun 94 persen, teknologi informasi turun 35 persen, dan properti turun 33 persen. Dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 2 persen, segmen jasa keuangan meningkat 32 persen, dan segmen infrastruktur dan logisiktik pertumbuhannya sangat melesat.

Laba bersih dari divisi otomotif Grup menurun 18 persen menjadi Rp3,5 triliun, terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan mobil dan meningkatnya biaya material pada aktivitas manufaktur. Penjualan mobil Astra turun 6 persen menjadi 253.000 unit dengan penjualan mobil secara nasional menurun 13 persen menjadi 482.000 unit, pangsa pasar Astra meningkat dari 48 persen menjadi 53 persen,  8 model baru dan 2 model revamped telah diluncurkan pada periode ini.

Sementara itu, laba bersih dari divisi Agribisnis grup turun 94 persen menjadi Rp35 miliar, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) yang 79,7 persen sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 94 persen menjadi Rp44 miliar, terutama disebabkan oleh penurunah harga minyak kelapa sawit.

Pelemahan harga rata-rata minyak kelapa sawit sebesar 18 persen menjadi Rp6.441 per kilogram dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat sebesar 19 persen menjadi 1,2 juta ton.

“Prospek hingga akhir tahun ini masih menantang karena kondisi-kondisi tersebut dapat berlanjut,” ucap Prijono.

Harga saham ASII tercatat naik 1,4 persen pada perdagangan hari ini, Selasa (30/7/2019) ke Rp7.275 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper