Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2019, Laba Buyung Poetra Sembada (HOKI) Naik 15 Persen

PT Buyung Poetra Sembada Tbk. mengantongi penjualan Rp859,49 miliar pada semester I/2019, naik 12,43% dibandingkan dengan semester I/2018 Rp764,46 miliar.
Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Sukarto Bujung didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) Sukarto Bujung didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Senin (17/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Buyung Poetra Sembada Tbk. mengantongi penjualan Rp859,49 miliar pada semester I/2019, naik 12,43% dibandingkan dengan semester I/2018 Rp764,46 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019 yang dipublikasikan Selasa (30/7/2019), beban pokok penjualan meningkat 12,48% year-on-year menjadi Rp736,90 miliar sehingga laba kotor menjadi Rp122,59 miliar atau naik 12,14% secara tahunan.

Produsen beras dalam kemasan itu menekan beban penjualan 7,52% secara tahunan menjadi Rp14,88 miliar.

Dari raihan tersebut, emiten berkode saham HOKI ini mampu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp57,64 miliar pada semester I/2019, naik 15,21% yoy dari Rp50,03 miliar pada semester I/2018.

Jumlah aset perseroan per 30 Juni 2019 Rp832,27 miliar, naik 9,68% dari jumlah aset per 31 Desember 2018 Rp758,85 miliar. Adapun, jumlah liabilitas Rp237,04 miliar dan ekuitas Rp595,23 miliar.

Dalam paparan publik belum lama ini, Presiden Direktur Buyung Poetra Sembada Sukarto Bujung mengatakan laba perseroan pada kuartal II/2019 diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan laba bersih kuartal sebelumnya. Sebab, harga beli bahan baku mulai turun pada April-Juni 2019 seiring dengan masa panen raya.

Sementara itu, laba yang tertekan pada kuartal I/2019 disebabkan tingginya harga bahan baku yang tinggi karena masa panen raya yang bergeser ke April akibat cuaca. Panen raya yang mundur beberapa hari berakibat naiknya harga bahan baku sekitar 1%-2%.

Kinerja kuartal II/2019 juga turut didorong penjualan selama Ramadan dan Lebaran yang meningkat sekitar 5%-10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper