Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN : Semester I/2019, Laba Medikaloka Hermina (HEAL) Melonjak 78 Persen

Pada semester I/2019, emiten rumah sakit ini membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp124,64 miliar.
Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk. Hasmoro (tengah), Komisaris Utama Paulus Kusuma Gunawan (kedua kiri), Wakil Komisaris Husen Sutakaria, Direktur Binsar Parasian Simorangkir (kedua kanan) dan Direktur Yulisar Khiat berbincang usai RUPS Tahunan, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk. Hasmoro (tengah), Komisaris Utama Paulus Kusuma Gunawan (kedua kiri), Wakil Komisaris Husen Sutakaria, Direktur Binsar Parasian Simorangkir (kedua kanan) dan Direktur Yulisar Khiat berbincang usai RUPS Tahunan, di Jakarta, Selasa (30/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA –  Emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk., mencatatkan kenaikan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 78 persen secara year-on-year (yoy) pada semester I/2019.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019 yang dipublikasikan pada Senin (29/7/2019), emiten berkode saham HEAL itu membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp124,64 miliar, jauh di atas realisasi tahun sebelumnya yang sekitar Rp70,03 miliar.

Pertumbuhan laba didukung oleh meningkatnya pendapatan sebesar 18 persen dari Rp1,51 triliun pada Januari-Juni 2018, menjadi Rp1,78 triliun per 30 Juni 2019. Kenaikan pendapatan ditopang oleh kontribusi bisnis rumah sakit sebesar Rp1,24 triliun, kemudian segmen rawat jalan Rp753,17 miliar, dan segmen non rumah sakit Rp7,71 miliar.

HEAL pun tercatat mampu mengurangi jumlah liabilitas jangka pendek sebesar 11,76 persen menjadi Rp917,72 miliar per Juni 2019, dari posisi akhir Desember 2018 yang masih sebesar Rp1,04 triliun. Adapun pos-pos liabilitas yang dikurangi di antaranya adalah utang usaha pihak ketiga dan utang usaha lain-lain.

Tetapi, liabilitas jangka panjang meningkat sebesar Rp291 miliar menjadi Rp1,05 triliun dari posisi akhir tahun lalu yang sekitar Rp761,46 miliar.

Adapun ekuitas perseroan naik 8,09 persen dari Rp2,36 triliun menjadi Rp2,56 triliun dan aset tumbuh 8,65 persen menjadi Rp4,53 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper