Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tertekan, IHSG Meluncur ke Level 6.315

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (26/7/2019), seiring dengan melemahnya bursa Asia.
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pejalan kaki berjalan di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (26/7/2019), seiring dengan melemahnya bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 1,34 persen atau 85,64 poin ke level 6.315,73 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (25/7), IHSG berakhir menguat 0,26 persen atau 16,38 poin di level 6.401,36.

Indeks mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka turun 0,35 persen atau 22,16 poin di level 6.379,20. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.314,41 – 6.385,59.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata ikut melemah siang ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing turun 0,45 persen dan 0,52 persen.

Di China, dua indeks saham acuannya yakni Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing turun 0,16 persen dan 0,13 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,45 persen.

Bursa AS tergelincir dari rekornya menyusul kinerja kuartalan Ford Motor dan perusahaan lain yang lesu. Selain itu, komentar Gubernur Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Mario Draghi mengecewakan investor yang berharap adanya sikap kebijakan moneter yang lebih dovish.

Di luar perkiraan, Gubernur ECB Mario Draghi juga terdengar lebih optimistis soal ekonomi zona euro. Hal tersebut membatasi spekulasi bahwa ECB akan memasuki siklus pelonggaran yang berkepanjangan.

Selain komentar Draghi, lonjakan imbal hasil Treasury AS dan data pada Kamis menunjukkan lonjakan pesanan barang modal AS, sehingga memberi lebih banyak alasan bagi para pedagang untuk mempertimbangkan kembali ekspektasi pelonggaran moneter global.

Dalam publikasi risetnya, tim analis Kresna Sekuritas menuliskan, indeks saham AS pada perdagangan Kamis (25/7/2019) ditutup melemah (DJIA -0,47%; S&P500 -0,53%). Pasar memperkirakan bahwa The Fed tidak akan seagresif yang diperkirakan dalam memangkas suku bunga acuan.

Dalam publikasi risetnya, tim analis Kresna Sekuritas menuliskan, indeks saham AS pada perdagangan Kamis (25/7/2019) ditutup melemah (DJIA -0,47%; S&P500 -0,53%). Pasar memperkirakan bahwa The Fed tidak akan seagresif yang diperkirakan dalam memangkas suku bunga acuan.

Indeks saham Eropa pun melemah pada perdagangan kemarin, dengan indeks DAX dan FTSE100 yang masing-masing turun 1,3% dan 0,2%.

“Kami lihat sentimen regional secara keseluruhan adalah negatif untuk IHSG hari ini. Dari sisi teknikal, IHSG kami perkirakan bergerak melemah di rentang 6.310-6.410,” paparnya.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah melemah 31 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.008 per dolar AS pukul 11.28 WIB, setelah mampu menguat 20 poin atau 0,14 persen dan ditutup di posisi 13.977 pada Kamis (25/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper