Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Kecewa Komentar Draghi, Bursa Eropa Melemah

Bursa saham Eropa berbalik ke zona merah pada pada perdagangan Kamis (25/7/2019) setelah Bank Sentral Eropa mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter, namun mengecewakan para investor yang mencari kejelasan tindakan yang lebih konkrit untuk merangsang pertumbuhan ekonomi
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berbalik ke zona merah pada pada perdagangan Kamis (25/7/2019) setelah Bank Sentral Eropa mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter, namun mengecewakan para investor yang mencari kejelasan tindakan yang lebih konkrit untuk merangsang pertumbuhan ekonomi

Investor awalnya menyambut pernyataan kebijakan ECB, yang mengatakan bank sentral memperkirakan tingkat suku bunga akan tetap atau turun hingga pertengahan 2020 dan sedang mempertimbangkan opsi pelonggaran lainnya.

Pernyataan tersebut sempat mengangkat indeks Stoxx Europe 600 ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun terakhir.

Namun, penguatan segera mereda dan indeks jatuh lebih dari 0,5 persen setelah gubernur ECB Mario Draghi mengatakan risiko resesi di zona euro "cukup rendah". Indeks Stoxx ditutup melemah 2,21 poin ke level 389,52.

Draghi juga mengatakan bank sentral tidak membahas penurunan suku bunga pada pertemuan Kamis dan mereka akan menunggu lebih banyak data sebelum mengambil tindakan.

"Dia (Draghi) memperjelas bahwa hal-hal yang disajikan dalam pernyataan ini merupakan opsi dan belum tentu akan dilakukan, sehingga itu sedikit mengecewakan pasar," ungkap Bas Van Geffen, analis Rabobank, seperti dikutip Reuters.

"Dia tidak vokal dengan langkah bank sentral ke depan," lanjutnya.

Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter telah mendorong reli saham secara global sejak penurunan tajam pada bulan Mei, tetapi analis memperingatkan bahwa sekarang reli mungkin sulit berlanjut karena penurunan suku bunga ECB dan Federal Reserve AS telah diperkirakan sebelumnya.

"Bahayanya adalah bahwa investor menjadi terlalu berpuas diri, bergantung sepenuhnya pada kebijakan moneter akomodatif, dan mengabaikan risiko siklus akhir yang masih melekat," kata Wolfgang Bauer, manajer pendapatan tetap di M&G Investments.

Saham Jerman menderita pukulan terbesar dan ditutup melemah 1,3 persen. Sebuah survei menunjukkan kepercayaan bisnis Jerman jatuh pada Juni, sehingga memicu kekhawatiran krisis manufaktur dapat menyeret ekonomi terbesar Eropa ini menuju resesi.

Produsen suku cadang mobil Hella, turun sekitar 6 persen, setelah memperingatkan lingkungan yang memburuk di sektor ini. Kinerja Hella menambah serangkaian kinerja industri otomotif, setelah produsen mobil AS Ford Motor Co dan Nissan Motor Co dari Jepang mencatat penurunan sebelumnya.

Saham perbankann ditutup melemah 0,2 persen setelah melonjak pada hari sebelumnya di tengah berita bahwa ECB membahas tingkat suku bunga berjenjang, yang berarti bank dibebaskan sebagian dari biaya tahunan 0,4 persen pada kelebihan cadangan bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper