Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Musim Lapkeu, IHSG Parkir di Zona Hijau

IHSG terapresiasi 0,26 persen ke level 6.401 pada penutupan perdagangan Kamis (25/7/2019). Indeks saham sektor properti dan aneka industri memimpin penguatan dengan masing-masing ditutup naik 1,29 persen dan 1,27 persen.
Pengunjung berjalan di dekat logo PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (8/10/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan di dekat logo PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (8/10/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (25/7/2019) setelah melemah sejak awal pekan ini.

IHSG terapresiasi 0,26 persen ke level 6.401 pada penutupan perdagangan Kamis (25/7/2019). Indeks saham sektor properti dan aneka industri memimpin penguatan dengan masing-masing ditutup naik 1,29 persen dan 1,27 persen. Di dalamnya, saham POSA dan ASII menjadi pendorong tenaga indeks dengan masing-masing mencatatkan pertumbuhan 35 persen dan 1,74 persen.

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai, pergerakan IHSG seakan sepi dorongan positif menjelang rilis data laporan keuangan emiten. Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp516,2 miliar kendati rupiah masih menguat terhadap dolar AS sebesar Rp13.977.

Adapun, pemangkasan pertumbuhan ekonomi negara berkembang oleh Dana Moneter Internasional (IMF) dinilai masih menyisakan efek kekhawatiran bagi investor asing.

“Pergerakan IHSG seakan sepi dorongan positif menanti rilis data laporan keuangan emiten yang mulai ramai,” tulis Lanjar dalam riset harian, Kamis (25/7/2019).

Sementara itu, bursa saham di Eropa membuka perdagangan dengan optimis. Perhatian investor kini tertuju ke Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan mengubah pedoman dan menunggu hingga September untuk menyesuaikan kebijakan. Sejumlah analis melihat peluang adanya perubahan suku bunga nantinya di Zona Euro setelah data makroekonomi dirilis melemah.

Selanjutnya, investor juga akan mencermati rilis data PDB Amerika Serikat kuartal II/2019 yang diperkirakan melemah menjadi 1,8 persen dari 3,1 persen padaperiode sebelumnya.

“Hal ini tentu akan menguatkan adanya pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” tulis Lanjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper