Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tridomain (TDPM) Incar Tambah Kapasitas Produksi

Chief Operating Officer TDPM Hendro Waskito mengatakan, perseroan baru saja menyelesaikan penambahan kapasitas produksi yang berlokasi di Cikupa, Gresik, dan Merak dan mulai beroperasi pada Mei kemarin. Dengan fasilitas ini, volume produksi perseroan bertambah 20.000 ton per tahun pada tahun ini.
Chief Operating Officer PT Tridomain Performance Materials Tbk Hendro Waskito (dari kanan)./JIBI-Endang Muchtar
Chief Operating Officer PT Tridomain Performance Materials Tbk Hendro Waskito (dari kanan)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Tridomain Performance Materials Tbk. berencana menambah kapasitas produksi specialty resin dengan nilai investasi sekitar Rp1 triliun seiring dengan permintaan pasar yang meningkat atas produk tersbeut. 

Chief Operating Officer TDPM Hendro Waskito mengatakan, perseroan baru saja menyelesaikan penambahan kapasitas produksi yang berlokasi di Cikupa, Gresik, dan Merak dan mulai beroperasi pada Mei kemarin. Dengan fasilitas ini, volume produksi perseroan bertambah 20.000 ton per tahun pada tahun ini.

Hendro memerinci, penambahan kapasitas produksi specialty resin sebesar 12.000 ton, plasticizer 6.000 ton, dan acrylamide 2.000 ton. Dengan demikian, pada tahun ini, kapasitas produksi specialty resin menjadi 106.000 ton per tahun, plasticizer 78.000 ton per tahun, dan acrylamide 14.000 ton per tahun.

Lebih lanjut, perseroan tengah melakukan studi kelayakan untuk penambahan kapasitas produksi specialty resin pada tahun depan. Adapun, fasilitas baru memiliki kapasitas produksi 106.000 ton per tahun, sama dengan kapasitas eksisting.

“Kami sedang menjajaki kapasitas baru untuk specialty resin. Nantinya, kapasitas produksi menjadi dua kali lipat dari sekarang,” katanya usai rapat umum pemegang saham tahunan pada Kamis (25/7/2019).

Hendro menjelaskan, penambahan kapasitas produksi itu seiring permintaan industri terhadap produk specialty resin yang meningkat. Di samping itu, perseroan ingin memperbesar pangsa pasar segmen produk tersebut yang saat ini masih 18 persen terhadap kebutuhan resin dalam negeri.

TDPM memperkirakan nilai investasi untuk fasilitas baru ini sekitar Rp1 triliun. Manajemen juga telah meminta persetujuan dari pemegang saham untuk mencari permodalan melalui penerbitan surat utang maupun pinjaman bank.

Sepanjang tahun berjalan, TDPM menerbitkan obligasi I senilai Rp100 miliar pada Januari 2019 dan obligasi II senilai Rp400 miliar pada Juli 2019. Dana dari hasil obligasi digunakan untuk modal kerja entitas anak dan membayar kewajiban ke bank.

“[Kedua obligasi itu] untuk modal kerja dan bayar pinjaman. Yang ekspansi [kapasitas] belum. [Untuk obligasi] kemungkinan menggunakan tahun buku Juni 2019 atau Desember 2019,” imbuhnya.

Pada 2019, emiten berkode saham TDPM ini mengincar penjualan tumbuh 10 persen-15 persen dan laba bersih tumbuh lebih dari 20 persen secara tahunan. Jika mengacu realisasi 2018, maka perseroan menargetkan penjualan dapat mencapai US$294,51 juta-US$307,90 juta dan laba bersih US$14,80 juta pada tahun ini.

Hendro mengatakan, perolehan semester I/2019 masih sejalan dengan target yang dipasang tahun ini. Perseroan memperkirakan penjualan tumbuh sekitar 10 persen-15 persen dan laba bersih 20 persen-30 persen sepanjang Januari-Juni 2019.

Kinerja positif separuh pertama tahun ini ditopang utilisasi kapasitas produksi yang telah optimal yakni di atas 90 persen, sehingga biaya produksi lebih efisien. Di samping itu, program prioritas nasional Presiden Joko Widodo memperkuat infrastruktur akhirnya membuka peluang usaha bagi perseroan.

Produk Tridomain banyak digunakan untuk sektor infrastruktur, konstruksi, dan properti. Produk perseroan juga dibutuhkan industri transportasi, consumer goods, dan manufaktur.

“Pertumbuhan perusahaan di 2018 sangat baik. Bahkan, ini [pertumbuhan] berlanjut sampai semester I/2019 karena kondisi perekonomian Indonesia sangat menunjang,” katanya.

Sebagai informasi, perseroan mencetak penjualan tumbuh 67,94 persen menjadi US$267,74 juta dan laba bersih tumbuh 83,21 persen menjadi US$12,33 juta pada 2018. Kinerja positif berlanjut di kuartal I/2019 dengan penjualan tumbuh 50 persen menjadi US$78,45 juta dan laba bersih tumbuh 51,40 persen menjadi US$4,33 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper