Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2019, Reksa Dana Pasar Uang Topang Kenaikan AUM Mandiri Investasi

Reksa dana pasar uang mampu mendorong lebih dari 50 persen pertumbuhan dana kelolaan PT Mandiri Manajemen Investasi.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Manajemen Investasi optimistis target dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sebesar Rp60 triliun akan tercapai pada akhir tahun ini.
 
Per Juni 2019, dana kelolaan entitas anak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tersebut tercatat sebesar Rp55,38 triliun, naik 14,89 persen dari posisi Rp48,2 triliun pada akhir 2018.
 
Direktur Pemasaran dan Produk Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti menjelaskan produk reksa dana pasar uang, Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-Dinfra), dan reksa dana saham menjadi penopang AUM perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini.
 
“Lebih dari 50 persen kenaikan AUM year-to-date (ytd) semester I/2019 didorong oleh reksa dana pasar uang. Minat investor terhadap produk ini masih tinggi karena memberikan likuiditas tinggi dan return yang cukup menarik,” katanya kepada Bisnis, Senin (22/7/2019).
 
Asti melanjutkan KIK—Dinfra sebagai produk yang relatif baru di pasar juga memberikan solusi yang inovatif bagi investor dengan menawarkan return menarik dan underlying dengan kualitas aset yang baik. Sementara itu, reksa dana saham juga masih berkontribusi terhadap kenaikan AUM walaupun secara jumlah belum signifikan. 
 
“Investor mulai bereaksi confident masuk ke reksa dana saham dengan mulai menguatnya pasar ekuitas, walaupun jumlahnya belum signifikan,” ujarnya.
 
Untuk mencapai target dana kelolaan, hingga akhir tahun ini, Mandiri Investasi masih memiliki beberapa produk dalam pipeline seperti produk Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK—EBA), KIK—Dinfra, reksa dana saham, dan reksa dana pendapatan tetap.
 
“Produk baru yang akan terbit adalah KIK—EBA, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana terproteksi. Untuk produk eksisting lainnya, lebih optimalisasi dari sisi kinerja dan AUM,” terang Asti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper