Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Menguat Terbatas, IHSG Berbalik Melemah di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,42 persen atau 26,96 poin ke level 6.406,59 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (22/7), IHSG ditutup melemah 0,36 persen atau 22,99 poin ke level 6.433,55.
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (23/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,42 persen atau 26,96 poin ke level 6.406,59 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (22/7), IHSG ditutup melemah 0,36 persen atau 22,99 poin ke level 6.433,55.

Padahal, indeks sempat dibuka rebound 0,16 persen atau 10,16 poin ke level 6.443,71.Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.406,57 – 6.454,09.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur yang melemah 2,11 persen dan industry dasar dengan pelemahan 0,59 persen. Di sisi lain, tiga sektor menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 0,52 persen.

Dari 652 saham yang diperdagangkan, sebanyak 153 saham menguat, 206 saham melemah, dan 293 saham stagnan.

Saham PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I setelah melemah 18,30 persen, disusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang melemah 1,19 persen.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi dalam riset nya menyebutkan bahwa candlestick pada pergerakan IHSG membentuk pola dark cloud cover dengan potensi melemah kembali menguji level psikologis 6400 dan MA20 pada kisaran 6382.

Indikator yang berfluktuatif pada middle oscillator memberikan gambaran pergerakan yang cenderung bervariasi pada perdagangan IHSG kedepan.

“Sehingga secara teknikal kami memproyeksikan IHSG akan kembali bergerak melemah dengan support resistance 6382-6450,” sebutnya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia rata-rata menguat siang ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing naik 0,99 persen dan 1,06 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite menguat 0,1 persen, namun indeks CSI 300 melemah 0,11 persen. Adapun indeks Hang Seng menguat 0,18 persen.

Dilansir Reuters, bursa saham di Asia terdorong oleh ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan.

Namun, penguatan pasar cenderung terbatas karena sentimen pelonggaran bank sentral ini bukan lagi menjadi tema baru.

"Kemungkinan pelonggaran oleh The Fed mendukung pasar ekuitas, tetapi kemungkinan penurunan suku bunga 25 basis poin telah diperhitungkan hamper seluruh orang," kata Soichiro Monji, analis senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper