Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 50 Poin, Mayoritas Kurs di Asia Tertekan Dolar AS

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (22/7/2019) di level Rp13.963 per dolar AS, melemah 50 poin atau 0,36 persen dari posisi Rp13.913 pada Jumat (19/7).
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang rupiah di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Rabu (10/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (22/7/2019) di level Rp13.963 per dolar AS, melemah 50 poin atau 0,36 persen dari posisi Rp13.913 pada Jumat (19/7).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.033 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.893 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 26 poin atau 0,18 persen ke level Rp13.963 per dolar AS pada pukul 10.23 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka di zona merah dengan pelemahan 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp13.948 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Jumat (19/7) ditutup menguat 22 poin ke level Rp13.938 per dolar AS.

Sepanjang pagi ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp13.948 – Rp13.968 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia mayoritas terpantau ikut melemah, dipimpin rupee India yang terdepresiasi 0,29 persen terhadap dolar AS pada pukul 11.20 WIB (lihat tabel).

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS
Mata uangPergerakan (persen)

Yuan Offshore China

+0,06

Yuan China

+0,05

Dolar Hong Kong

+0,01

Baht Thailand

+0

Peso Filipina

-0,02

Ringgit Malaysia

-0,04

Dolar Singapura

-0,04

Dolar Taiwan

-0,13

Rupiah

-0,18

Won Korea Selatan

-0,21

Yen Jepang

-0,23

Rupee India

-0,29

Mayoritas mata uang di Asia melemah di saat dolar AS menguat karena investor menahan ekspektasi mereka untuk pemotongan suku bunga AS pada akhir bulan dan meningkatnya ketegangan Timur Tengah yang mendukung aset safe-haven.

"Ada banyak ketidakpastian yang merayap masuk ke pasar," kata Nick Twidale, direktur di XChainge, seperti dikutip Reuters..

"Saya pikir kita telah melihat sedikit arus safe-haven kembali ke dolar, yang dapat naik lebih lanjut jika Federal Reserve memangkas suku bunga hanya 25 basis poin seperti yang diharapkan,” lanjutnya.

Kekhawatiran geopolitik didominasi oleh konfrontasi di jalur perdagangan minyak yang paling penting, dengan rekaman yang menunjukkan militer Iran menantang kapal perang Inggris ketika menyita sebuah kapal tanker di Selat Hormuz pada hari Jumat (19/7).

Di sisi kebijakan, pasar umumnya mengharapkan bank sentral untuk memotong suku bunga atau menjaga kebijakan moneter yang akomodatif, dimulai dengan rapat Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis dan diikuti oleh Bank of Japan dan kemudian The Fed pekan depan.

Probabilitas pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 50 basis poin melonjak pekan lalu setelah pidato dovish oleh Presiden The Fed wilayah New York John Williams. Harapan tersebut kemudian mereda setelah juru bicara The Fed mengklarifikasi bahwa pernyataan itu tidak merujuk pada "tindakan kebijakan yang potensial".

Probabilitas penurunan 50 basis poin telah jatuh dari setinggi 71 persen pekan lalu menjadi hanya 18,5 persen pada hari Senin.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguatg 0,03 poin atau 0,03 persen ke level 97,181 pada pukul 11.10 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka melemah hanya 0,01 persen atau 0,006 poin ke level 97,145, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu ditutup menguat 0,357 poin atau 0,37 persen ke level 97,151.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

22 Juli

13.963

19 Juli

13.913

18 Juli

13.976

17 Juli

13.949

16 Juli

13.925

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper