Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Melemah, IHSG Tertahan di Zona Merah pada Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,44 persen atau 28,23 poin ke level 6.428,31 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (19/7), IHSG ditutup menguat 0,83 persen atau 53,24 poin di level 6.456,54.
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Siluet karyawan di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (22/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,44 persen atau 28,23 poin ke level 6.428,31 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (19/7), IHSG ditutup menguat 0,83 persen atau 53,24 poin di level 6.456,54.

Padahal, indeks sempat dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,08 persen atau 4,87 poin ke level 6.461,31. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.425,73 – 6.468,25.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor barang konsumsi yang melemah 1,06 persen dan infrastruktur dengan pelemahan 0,76 persen. Hanya sektor industri dasar yang menguat sebesar 0,34 persen.

Dari 652 saham yang diperdagangkan, sebanyak 132 saham menguat, 233 saham melemah, dan 287 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I setelah melemah 1,90 persen, disusul saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang melemah 1,27 persen.

Mayoritas indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga melemah siang ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing turun 0,54 persen dan 0,38 persen.

Di China, dua indeks saham acuannya yakni Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,87 persen dan 0,02 persen. Adapun ideks Hang Seng Hong Kong melemah 0,74 persen.

Dilansir Reuters, bursa Asia melemah karena investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga agresif oleh Federal Reserve, sementara ketegangan Timur Tengah meningkat setelah perebutan Iran terhadap sebuah kapal tanker Inggris.

Pasar ekuitas global sempat menguat menjelang akhir pekan lalu setelah komentar dovish oleh Presiden The Fed wilayah New York John Williams yang mendorong ekspektasi bank sentral akan menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada pertemuan 30-31 Juli.

Tetapi pasar saham kembali melemah setelah The Fed menanggapi komentar Williams dengan mengatakan pidatonya bukan tentang tindakan kebijakan pada pertemuan Fed mendatang.

Ekspektasi untuk penurunan yang lebih besar kembali menurun bahkan setelah Wall Street Journal melaporkan The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps bulan ini, dan dapat membuat pemotongan lebih lanjut di masa depan mengingat ketidakpastian pertumbuhan global dan perdagangan.

"Kemungkinan penurunan 50 bps hampir menghilang setelah laporan WSJ dan upaya the Fed New York melakukan klarifikasi komentar Williams sebelumnya," tulis Kenji Yamamoto, ekonom Daiwa Securities, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper