Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samindo Resources (MYOH) Genjot Produksi Semester II/2019

Sepanjang Januari-Juni 2019, produksi batu bara PT Samindo Resources Tbk. mencapai 5,8 juta ton dari target 10,7 juta ton sepanjang tahun ini.
(Dari kiri ke kanan) Direktur Independen Samindo Resources Ahmad Saleh, Direktur Utama Kim Jung Gyun, Investor Relation Ahmad Zaki usai rapat pemegang umum saham tahunan di Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
(Dari kiri ke kanan) Direktur Independen Samindo Resources Ahmad Saleh, Direktur Utama Kim Jung Gyun, Investor Relation Ahmad Zaki usai rapat pemegang umum saham tahunan di Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Samindo Resources Tbk. akan menggenjot produksi pada semester II/2019 untuk mengejar target yang dibidik tahun ini.

Investor Relations Manager Samindo Resources Ahmad Zaki Natsir menuturkan volume pengupasan lapisan penutup batu bara atau overburden removal (OB) perseroan sebanyak 25,37 juta bank cubic meter (bcm) per akhir semester I/2019. Realisasi itu turun 0,1 persen dari 25,39 juta bcm pada periode yang sama tahun lalu.

Dia menjelaskan bahwa utama yang memengaruhi kinerja OB perseroan yakni curah hujan. Pasalnya, curah hujan, terutama pada Juni 2019, sangat tinggi.

Sebaliknya, perseroan merealisasikan produksi batu bara atau coal getting sebesar 5,8 juta ton pada Januari—Juni 2019. Pencapaian tersebut tumbuh 31,81 persen dari 4,4 juta ton pada semester I/2018.

Ahmad membeberkan terdapat dua penyebab pertumbuhan untuk produksi batu bara perseroan. Pertama, ekspose batu bara dari tahun lalu. Kedua, adanya tambahan peralatan untuk aktivitas coal getting. 

Sampai saat ini, belum ada [revisi], kami masih fokus dengan target yang sudah ditetapkan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/7/2019).

Sebagai catatan, emiten berkode saham MYOH itu mengincar volume OB sebesar 58,1 juta bcm pada 2019. Adapun produksi batu bara ditargetkan sebesar 10,7 juta ton.

Untuk mengejar target 2019, perseroan akan menggenjot produksi dari Juli hingga November. Salah satu langkah yang ditempuh dengan menambah hari kerja.

“Sejauh ini, kekurangan pencapaian target masih sesuai dengan perkiraan kami. Jadi, kami masih optimistis bisa mencapai target pada akhir tahun nanti,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper