Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMI Realisasikan Produksi Batu Bara Sekitar 42 Juta Ton Semester 1-2019

BUMI mengincar produksi 88 juta ton hingga 90 juta ton pada 2019. Jumlah itu berasal dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) 60 juta ton dan PT Arutmin Indonesia (AI) 28 juta ton hingga 30 juta ton.
Pekerja berjalan di dekat timbunan batu bara, di Berau, Kaltim./REUTERS-Yusuf Ahmad
Pekerja berjalan di dekat timbunan batu bara, di Berau, Kaltim./REUTERS-Yusuf Ahmad

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pertambangan dari Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. merealisasikan volume produksi dan penjualan batu bara sekitar 40 juta ton hingga 42 juta ton sepanjang semester I/2019.

    Dileep Srivastava Director & Corporate Secretary Bumi Resources menuturkan angka perhitungan akhir untuk volume realisasi produksi dan penjualan batu bara semester I/2019 saat ini belum diketahui. Namun, pihaknya memproyeksikan volume produksi di kisaran 40 juta ton hingga juta 42 juta ton sepanjang periode tersebut.

    “Rerata harga jual [batu bara] sekitar US$55 per ton atau lebih. Volume penjualan juga belum diketahui namun disekitar 41 juta ton atau 42 juta ton,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

    Berdasarkan data presentasi BUMI untuk kinerja semester I/2018, perseroan merealisasikan volume produksi 40,5 juta ton dan volume penjualan berada 41,4 juta ton. Saat itu, volume produksi tumbuh 0,7 persen dan volume penjualan turun 0,1 persen.

    Dia mengungkapkan saat ini belum ada perubahan untuk panduan 2019. Artinya, emiten berkode saham BUMI itu masih mengincar volume produksi 88 juta ton hingga 90 juta ton.

    Srivastava menjelaskan bahwa secara historis pencapaian akan lebih tinggi pada semester II dibandingkan semester I. Akan tetapi, kondisi pasar menurutnya tidak stabil saat ini.

    “Kami bermaksud untuk meninjau panduan 2019 pada kuartal III/2019,” paparnya.

    Sebagai gambaran, BUMI mengincar produksi 88 juta ton hingga 90 juta ton pada 2019. Jumlah itu berasal dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) 60 juta ton dan PT Arutmin Indonesia (AI) 28 juta ton hingga 30 juta ton.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

    Konten Premium

    Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

    Artikel Terkait

    Berita Lainnya

    Berita Terbaru

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    # Hot Topic

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Rekomendasi Kami

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Foto

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper