Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR OBLIGASI: Harga SUN Berpeluang Menguat Terbatas

MNC Sekuritas memperkirakan kenaikan imbal hasil Tresuri AS dan Gilt bakal memicu kenaikan harga SUN sekaligus tekanan yang harus dicermati pada perdagangan hari ini.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA - Harga surat utang negara (SUN) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (19/7/2019), tetapi terbatas pergerakan imbal hasil Tresury AS.

Analis fixed income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan imbal hasil Tresury AS bertenor 10 tahun ditutup naik pada level 2,041%. Hal yang sama terjadi pada tenor 30 tahun yang ditutup naik pada level 2,572%.

Senada dengan Tresuri AS, imbal hasil dari surat utang Inggris (gilt) dengan tenor 10 tahun juga ditutup naik pada level 0,764%. Sementara itu, surat utang Jerman ditutup turun pada level –0,316%.

Bertolak dari data tersebut, dia memperkirakan kenaikan imbal hasil Tresuri AS dan Gilt bakal memicu kenaikan harga SUN sekaligus tekanan yang harus dicermati pada perdagangan hari ini.

"Adanya kenaikan imbal hasil pada sebagian besar surat utang tersebut kami perkirakan juga akan mendorong harga sedikit tertekan terhadap pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dolar Amerika pada perdagangan hari ini, terlebih setelah mengalami kenaikan harga pada perdagangan kemarin," ujarnya dalam hasil riset hariannya, Jumat (19/7/2019).

Menurutnya, dampak penurunan suku bunga acuan menjadi 5,75% tak cukup berarti. Alasannya, pasar telah mendengar kabar penurunan bobot suku bunga sebesar 25 basis poin sebelumnya.

Secara keseluruhan, dia mencatat kenaikan imbal hasil SUN pada perdagangan sebelumnya mendorong imbal hasil SUN seri acuan seri 5 tahun naik 0,4 bps ke posisi 6,5%. Lalu, SUN tenor 10 tahun naik 0,3 bps ke posisi 7,1% dan tenor 15 tahun naik 2 bps ke 7,5%.

Adapun, volume perdagangan SUN pada perdagangan kemarin menunjukkan adanya penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp19,21 triliun dari 44 seri. Untuk SUN seri acuan, volume perdagangan menyentuh Rp9,02 triliun.

Adapun, Obligasi Negara seri FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar yakni Rp5,94 triliun dari 173 kali transaksi di harga rata-rata 104,70%. Lalu, diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0077 senilai Rp1,37 triliun dari 33 kali transaksi di harga rata-rata 106,75%.

Di sisi lain, dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan mencetak nilai Rp852,8 miliar dari 35 seri. Obligasi Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A (BMTR01ACN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar yaitu Rp269 miliar dari 19 kali transaksi di harga rata - rata 96,78%.

Kemudian, diikuti Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap V Tahun 2019 Seri A (BEXI04ACN5) senilai Rp115 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 100,26%.

"Hasil dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap pasar surat utang," katanya.

Dia merekomendasikan agar investor mencermati pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Dia menyarankan agar investor menggunakan strategi guna memanfaatkan momen perubahan harga. Adapun, beberapa seri yang bisa menjadi pilihan yakni seri FR0031, FR0061, FR0070, FR0056, FR0064, FR0071, FR0052, FR0073 dan FR0068.

"Dengan kondisi tersebut, kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergarakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum perubahan harga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper