Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Diproyeksi Cenderung Bergerak Melemah

Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan bergerak bervariasi, dengan potensi melemah untuk dengan pergerakan harga berkisar antara 25 – 55 bps.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar obligasi pada perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2019) bakal bergerak bervariasi dengan potensi melemah yakni di kisaran 25 hingga 55 basis poin.

Dalam riset hariannya, Rabu (17/7/2019), Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pergerakan yang variatif didorong sejumlah faktor.

Pertama, negosiasi lanjutan terkait perang dagang China-AS. Negosiasi tak akan berjalan mulus dengan kemungkinan China menunda pembicaraan hingga hasil pemilu AS. Pasalnya, China berharap akan ada nama lain yang menggantikan Trump.

Di sisi lain, Trump mengancam akan menerapkan tarif impor kepada produk asal China dengan nilai US$325 miliar. Hal ini yang membuat negosiasi semakin alot. Ancaman pun dilancarkan Trump sehingga produk pertanian bisa mengalir lebih banyak ke China. Sayangnya, China belum menambahkan volume impor produk pertanian AS.

“Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan bergerak bervariasi, dengan potensi melemah untuk dengan pergerakan harga berkisar antara 25 – 55 bps,” ujarnya.

Hal lain yang juga memengaruhi pergerakan pasar obligasi yakni pidato Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell di Paris yang menyatakan bahwa pihaknya bakal terus memantau perkembangan terkait risiko penurunan pertumbuhan ekonomi di AS. Selain itu, dia akan mempertahankan fase ekspansi.

Dengan pernyataan itu, pasar semakin berharap pemangkasan suku bunga acuan pada akhir Juli. Menurutnya, di tahap ini respons pasar menjadi sensitif. Oleh karena itu, dia merekomendasikan wait and see dengan potensi jual pada perdagangan hari ini.

“Pernyataan sedikit saja, dapat membuat pergerakan pasar mengalami kenaikan atau penurunan. Kami merekomendasikan wait and see hari ini dengan potensi jual,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper