Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Burberry Dorong Indeks Stoxx ke Level Tertinggi Sepekan Terakhir

Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Selasa (16/7/2019), didorong oleh lonjakan saham barang mewah Burberry.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Selasa (16/7/2019), didorong oleh lonjakan saham barang mewah Burberry.

Sementara itu, laporan pendapatan yang optimis dari bank-bank besar Wall Street mendorong penguatan saham perbankan di zona euro, mendorong pasar utama Eropa ke level penutupan tertinggi dalam sepekan.

Saham Burberry melonjak 14,4 persen sekaligus mencatat penguatan terbesar dalam 7 tahun terakhir, setelah merilis laporan keuangan kuartal yang menunjukkan peningkatan permintaan untuk desain baru oleh creative chief officer Riccardo Tisci.

Peritel baran gmewah di Eropa, termasuk Hermes, LVMH (induk Louis Vuitton) dan pemegang merk Gucci, Kering, naik antara 0,4 persen dan 2 persen, membantu indeks CAC 40 Prancis mengungguli saham-saham lain di Eropa dengan kenaikan 0,65 persen.

Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,6 persen karena pelemahan pound mendorong perusahaan multinasional yang terdaftar di London.

Euro juga tertekan setelah data menunjukkan penurunan kepercayaan di kalangan investor Jerman, membantu eksportir dan indeks Stoxx Europe 600 yang ditutup menguat 0,35 persen ke level 389,10, level tertinggi sejak 8 Juli 2019.

"Ini pada akhirnya adalah cerita tentang kekuatan dolar dan kelemahan mata uang Eropa," kata Joshua Mahony, analis pasar senior di IG, seperti dikutip Reuters.

Musim pendapatan kuartal kedua berlangsung di Eropa pekan ini, dengan perusahaan besar seperti SAP, ASML dan Novartis akan merilis laporan keuangan selama dua hari ke depan.

Itu akan menjadi ujian untuk pemulihan di pasar saham sejak Mei menyusul harapan bahwa pelonggaran kebijakan moneter bank sentral secara global akan menopang permintaan konsumen dan mencegah resesi.

Perusahaan yang terdaftar di indeks Stoxx diperkirakan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 0,2 persen pada kuartal tersebut, di antara yang terlemah dalam beberapa tahun dan lebih rendah dari 0,8 persen ang diperkirakan sepekan yang lalu, menurut data dari I/B/E/S Refinitiv.

"Pertanyaannya adalah bagaimana ekspektasi pasar yang tinggi akan memasuki musim pendapatan yang diperkirakan mengalami pertumbuhan yang datar atau bahkan negatif," kata Mahony.

"Kepercayaan bisnis rendah, dan pertumbuhan global telah terpukul, sehingga pandangan ke depan akan sangat penting bagi para pelaku pasar."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper