Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. diproyeksi masih akan mencetak kinerja yang membaik usai merilis hasil kinerja sepanjang 6 bulan pertama tahun ini.
Strategi perseroan dengan melakukan perpindahan portofolio kredit dari segmen berisiko tinggi ke rendah telah memberi dampak kualitas kinerja yang lebih baik meski dengan konsekuensi yield lebih rendah.
VP Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai dari sisi operating profit BMRI masih meningkat dua digit diiringi oleh beban provisi yang makin kecil. Belum lagi, earning per share (EPS) atau laba per lembar saham juga meningkat double digit.
“Selain itu dari segi NPL juga terus membaik di mana kuartal II/2018 berada di level 3,1 persen sekarang kuartal II/2019 berada di level 2,6 persen dengan coverage ratio yang masih terus meningkat dari Juni 2018 136 persen, sekarang 147 persen,” katanya kepada Bisnis, Rabu (17/7/2019).
Frederik mengemukakan meski pertumbuhan kredit BMRI masih satu digit, tetapi fokusnya adalah memperbaiki kualitas kredit.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Marutho mengatakan bahwa membaiknya kinerja BMRI tidak lain karena didukung oleh industri yang rerata juga mencatatkan kinerja serupa.
Baca Juga
Belum lagi, pembangunan di Indonesia yang terus berjalan kerap melibatkan bank besar untuk memimpin dalam pembiayaan bersama.
“Ke depan masih akan positif apalagi Presiden terpilih akan melanjutkan rencana-rencana pembangunan lagi ke depan,” katanya.
Menurut Ramdhan, dalam hal akuisisi bank lain, BMRI juga masih memiliki banyak peluang melakukan akuisisi setelah pembatalan pada Bank Permata belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel