Suku Bunga Bisa Dipangkas Agresif, Dolar AS Labil

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) berjuang menentukan arah pergerakannya pada perdagangan pagi ini, Selasa (16/7/2019), di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, turun tipis 0,006 poin atau 0,01 persen ke level 96,927 pada pukul 10.30 WIB setelah dibuka turun 0,014 poin di posisi 96,919.

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks dolar AS bergerak fluktuatif di level 96,915 – 96,994.

Sebelum berbalik terkoreksi, indeks dolar mampu mengakhiri pergerakannya pada perdagangan Senin (15/7/2019) dengan kenaikan 0,13 persen atau 0,123 poin di posisi 96,933.

Namun, potensi kenaikannya tetap dibatasi prospek pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed dalam pertemuan kebijakan moneternya yang digelar akhir Juli.

Otoritas moneter AS tersebut diantisipasi akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada 31 Juli dan melakukan pemangkasan lebih lanjut dalam pertemuan berikutnya pada September.

“Pasar telah memperhitungkan pemangkasan [suku bunga] sebesar 25 basis poin tetapi saat ini ada peluang 20 persen untuk penurunan sebesar 50 basis poin, yang mana membebani dolar,” ujar Joe Manimbo, senior market analyst di Western Union Business Solutions.

“Data pekan ini bisa menjadi kunci atas probabilitas penurunan suku bunga di masa depan atau penurunan 50 basis poin pertemuan Juli ini,” sambung Manimbo, dikutip dari Reuters.

Data penjualan ritel dan produksi industri AS akan dirilis pada Selasa (16/7) waktu setempat, sementara The Fed akan merilis laporan kondisi ekonomi AS yang tertuang dalam Beige Book pada Rabu (17/7).

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel