Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 15 Juli 2019: IHSG Rebound, Rupiah Paling Perkasa di Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan kembali ke level 6.400 pada awal pekan ini, sedangkan rupiah kembali menjadi yang terkuat di antara mata uang Asia lainya
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Willy Kurniawan
Bursa Efek Indonesia/Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan kembali ke level 6.400 pada awal pekan ini, sedangkan rupiah kembali menjadi yang terkuat di antara mata uang Asia lainya.

Sementara itu, pasar saham Asia menguat di tengah data ekonomi China yang positif, sementara harga komoditas cenderung fluktuatif.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Senin (15/7/2019):

Data Ekonomi China Topang Bursa Asia, IHSG Ditutup Rebound

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,7 persen atau 44,89 poin ke level 6.418,23 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (12/7/2019), IHSG berakhir melemah 0,68 persen atau 43,72 poin di posisi 6.373,34.

Indeks mulai bangkit dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,55 persen atau 34,96 poin di posisi 6.408,31 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.405,45 – 6.439,19.

Enam dari sembilan sektor ditutup menguat, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,64 persen dan disusul sektor industri dasar yang naik 1,21 persen.

Surplus Neraca Perdagangan Juni 2019 Bantu Rupiah Jadi Terkuat di Asia

Berdassarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (15/7/2019), rupiah berhasil ditutup menguat 0,63 persen atau 88 poin menjadi Rp13.920. Pada pertengahan perdagangan, rupiah sempat menyentuh level Rp13.885 per dolar AS.

Adapun, rupiah berhasil menjadi mata uang dengan kinerja penguatan terbaik di Asia, mengalahkan rupee dan baht yang masing-masing hanya menguat 0,16 persen dan 0,15 persen terhadap dolar AS.

Sepanjang tahun berjalan, rupiah masih bertahan di jalur hijau dengan menguat 3,37 persen, berada di posisi kedua dari keseluruhan kinerja mata uang Asia. Rupiah kalah melawan baht yang mampu menguat 4,72 persen secara year to date.

Data Ekonomi China Positif, Bursa Asia Menguat

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang membalikkan pelemahan sebelumnya dan menguat 0,2 persen, setelah melemah lebih dari 1 persen sepanjang pekan lalu sekaligus mengakhiri kenaikan lima minggu berturut-turut.

Volume perdagangan cenderung tipis hari ini karena bursa saham Jepang menyusul libur nasional.  Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China berbalik menguat 0,4 persen dan 0,41 persen setelah melemah sebelum rilis data ekonomi.

Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 0,24 persen, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,2 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (15/7/2019) hingga pukul 14.35 WIB, harga emas di pasar spot bergerak melemah 0,18% di level US$1.413 pertroy ounce.

Sementara itu, harga emas berjangka kontrak Agustus 2019 di bursa Comex bergerak menguat 0,18% menjadi US$1.414,7 per troy ounce.

Ekonom Bank OCBC Howie Lee mengatakan bahwa data ekonomi China bulanan yang lebih baik daripada perkiraan hanya mengikis kekhawatiran pasar bahwa perlambatan global tidak sedalam yang diharapkan sehingga menyebabkan beberapa aksi ambil untung dalam emas.

Minyak Berbalik Melemah Tertekan Proyeksi Surutnya Permintaan

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (15/7/2019) hingga pukul 13.22 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediete (WTI) kontrak Agustus 2019 di bursa Nymex bergerak melemah 0,47% menjadi US$59,93 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak September 2019 di bursa ICE berada di level US$66,51 per barel, menurun 0,31% atau 0,21 poin.

Padahal, kedua kontrak pada pekan lalu berhasil membukukan kenaikan mingguan terbaik dalam 3 pekan terakhir akibat pemangkasan produksi minyak AS yang dipicu Badai Tropis Barry dan ketegangan diplomatik di Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper