Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Copper Gold Akan Private Placement 215 Juta Saham

Emiten berkode saham MDKA itu telah mendapatkan izin untuk melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) pada 11 Maret 2019. Izin yang diajukan yakni private placement sebanyak-banyaknya 416,45 juta saham baru.
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Tri Boewono (tengah) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur Richard Bruce Ness (kiri), Direktur Independen Chrisanthus Supriyo (kedua kiri), Direktur Michael W.P. Soeryadjaya (kedua kanan) dan Direktur  David Thomas Fowler (kanan), usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Jakarta, Selasa(18/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Tri Boewono (tengah) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur Richard Bruce Ness (kiri), Direktur Independen Chrisanthus Supriyo (kedua kiri), Direktur Michael W.P. Soeryadjaya (kedua kanan) dan Direktur David Thomas Fowler (kanan), usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Jakarta, Selasa(18/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— PT Merdeka Copper Gold Tbk. akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement sebanyak-banyaknya 215 juta saham baru.

Emiten berkode saham MDKA itu telah mendapatkan izin untuk melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) pada 11 Maret 2019. Izin yang diajukan yakni private placement sebanyak-banyaknya 416,45 juta saham baru.

Dalam keterbukaan informasi, Jumat (12/7/2019), MDKA mengumumkan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 215 juta lembar saham. Jadwal penerbitan saham tambahan hasil private placement yakni pada 18 Juli 2019.

Adapun, jadwal pencatatan saham tambahan hasil private placement dilakukan pada 19 Juli 2019.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri mengatakan alokasi capital expenditure (capex) tahun ini senilai US$160 juta. Perseroan menurutnya akan menggunakan sebagian besar dana itu untuk mengoptimalkan operasional dan eksplorasi di proyek tambang emas dan perak Tujuh Bukit di Jawa Timur, proyek tambang tembaga di Pulau Wetar, Maluku Barat, dan proyek tambang emas di Pani, Gorontalo.

Adi menjelaskan bahwa emiten berkode saham MDKA itu berencana meningkatkan produksi pada lapisan oksida di proyek tambang Tujuh Bukit dari 4 juta ton menjadi 8 juta ton bijih yang diremukkan, ditumpuk, dan ditempatkan untuk irigasi.

Untuk mendukung rencana itu, anak usaha yang mengoperasikan tambang Tujuh Bukit, PT Bumi Suksesindo (BSI), akan memperluas tapak pelindian dari kapasitas 36 juta ton menjadi 56 juta ton. Rencana ekspansi itu ditargetkan rampung pada 2019.

Di sisi lain, untuk proyek tembaga Wetar, perseroan sedang mengembangkan Pit Lerokis, salah satu prospek yang berjarak 14 kilometer dari tempat pelindian. Lerokis akan menjadi tambang terbuka kedua di proyek tembaga Wetar dan dijadwalkan memulai produksi komersial tahun ini.

Pada akhir 2018, lanjut dia, MDKA melakukan akuisisi pembelian saham di proyek tambang emas Pani. Pihaknya mengklaim operasional tambang Pani turut memberikan dampak positif dari keberlangsungan operasional serta meningkatkan produktivitas.

“Pada 2019, kami fokus bisnis pertambangan dan penjualan emas serta tembaga dengan mengoptimalkan potensi sumber daya mineral dari masing-masing anak usaha. Kami yakin seluruh kegiatan ekspansi itu akan selesai pada 2019,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper