Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Map Aktif (MAPA) Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 20%

Sepanjang 2018, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. membukukan pendapatan senilai Rp6,24 triliun, raihan tersebut tercatat meningkat 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp5 triliun.
Corporate Secretary PT Map Aktif Adiperkasa (MAA)  Ratih D Gianda menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan saham bersamaan dengan pencatatan saham perdana PT MAA di Jakarta, Kamis (5/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Corporate Secretary PT Map Aktif Adiperkasa (MAA) Ratih D Gianda menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan saham bersamaan dengan pencatatan saham perdana PT MAA di Jakarta, Kamis (5/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. menargetkan pendapatan pada tahun ini tumbuh 20% dari realisasi pada 2018.

Sekretaris Perusahaan Map Aktif Adiperkasa Ratih Gianda menjelaskan bahwa perseroan mengincar raihan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan target laba pada tahun ini.

Sepanjang 2018, emiten berkode saham MAPA tersebut membukukan pendapatan senilai Rp6,24 triliun, raihan tersebut tercatat meningkat 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp5 triliun.

Sementara itu, laba perseroan meningkat menjadi Rp353,41 miliar dari raihan tahun sebelumnya Rp292,59 miliar.

“Tahun ini bottom line kami targetkan grow lebih dari top line,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (10/7/2019).

Anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) tersebut menyebut masih banyak kesempatan untuk berekspansi pada tahun ini di Indonesia.

Dia mengatakan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan gerai pada tahun ini sekitar 10% dari total gerai MAPA yang dimiliki pada 2018 yakni 194.677 m2.

“Pada kuartal I/2019, total space sudah menjadi 205.226 m2,” jelasnya.

Selain itu, sejak akhir 2018, perseroan telah memiliki 4 toko yang berada di Vietnam yang hingga saat ini masih terus dipelajari untuk pangsa pasar ritel di negara tersebut.

Dia mengungkapkan bahwa perseroan terus mengamati peluang untuk pembukaan toko baru di Vietnam. Menurutnya, pembukaan toko baru akan tergantung dari lokasi yang strategis dan ketersediaannya.

“Tapi fokusnya bukan Vietnam, karena di Indonesia masih banyak opportunity untuk ekspansi, kontribusinya masih kecil terhadap pendapatan,” ungkapnya.

Adapun, pada tahun ini perseroan mengucurkan anggaran belanja modal senilai Rp300 miliar yang siap digunakan untuk rencana ekspansi perseroan.

Besaran belanja modal pada tahun ini tercatat meningkat 18,57% dari total belanja modal tahun lalu yang tercatat senilai Rp253 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper