Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Biji-bijian Berada di Zona Merah

Berdasarkan data Bloomberg, harga jagung di Chicago Board of Trade (CBOT) kontrak Desember 2019 melemah 0,68% atau 3,00 poin ke posisi US$436,50 per gantang, pukul 15:15 WIB.
Petani menjemur jagung di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/8)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Petani menjemur jagung di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/8)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah komoditas biji-bijian nyaris kompak berada di zona merah pada Kamis (11/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga jagung di Chicago Board of Trade (CBOT) kontrak Desember 2019 melemah 0,68% atau 3,00 poin ke posisi US$436,50 per gantang, pukul 15:15 WIB.

Harga gandum berjangka di CBOT kontrak pengiriman September melemah 0,30% atau 1,50 poin ke posisi US$503,25 per gantang. Sementara harga kedelai di CBOT kontrak November melemah 0,14% atau 1,25 poin ke posisi US$911,50 per gantang.

Dikutip dari Reuters, Kamis (11/7/2019), para analis memperkirakan, pelemahan harga jagung karena meningkatnya cuaca yang lebih kering. Sebab hal tersebut bisa meningkatkan prospek produksi komoditas tersebut, setelah dilanda hujan musim semi yang panjang.

Untuk penurunan harga gandum berjangka, dipicu oleh kabar berlangsungnya panen musim dingin AS.

Departemen Pertanian AS memperkirakan, pergerakan harga sejumlah komoditas terbatas karena para trader menyesuaikan telah menyesuaikan posisi jelang perkiraan pasokan dan permintaan, Kamis (11/7/2019) waktu setempat.

“Para trader hanya mempersiapkan laporan-laporan itu besok," kata Bill Gentry dari Risk Management Commodities.

Awal pekan ini, USDA juga memberi peringkat 57% dari hasil panen jagung AS menjadi sangat baik, naik dari 56% minggu sebelumnya. Tapi peringkat kedelai menurun, dengan raihan sebesar 53% komoditas ini terlihat baik hingga sangat baik, turun dari 54% seminggu sebelumnya.

Di samping itu, cuaca hangat di jantung Midwest AS minggu ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang potensi tekanan pada panen. Namun, hal itu juga dapat menguntungkan tanaman dengan mengeringkan ladang yang basah dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

"Untuk jangka pendek, cuaca panas dan kering ini bagus, tapi setelah sekitar satu minggu dari cuaca ini, jagung akan mulai menunjukkan beberapa kemunduran,” kata Gentry.

Sekitar 47% dari panen gandum musim dingin AS diselesaikan pada Minggu (14/7/2019) mendatang, di atas ekspektasi perdagangan untuk 45%.

Prospek panen yang cukup baik di seluruh Eropa, meskipun ada beberapa memperkirakan penurunan peringkat di Rusia, dan persaingan ekspor yang keta dinilai menjadi sentimen harga negatif di pasar gandum global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper