Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Perbankan Moncer, IHSG Tambah Kekar di Level 6.400

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperkokoh penguatannya di level 6.400 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2019).
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperkokoh penguatannya di level 6.400 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (11/7/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup naik 0,1 persen atau 6,38 poin di level 6.417,07 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (10/7), indeks ditutup dengan kenaikan 0,35 persen atau 22,36 poin di posisi 6.410,68.

Meski dibuka menguat 0,22 persen atau 13,95 poin di posisi 6.424,63 pagi tadi, pergerakan IHSG sempat goyah dan tergulir ke bawah level 6.400.

Namun indeks sukses meraih kembali momentum penguatannya dan memperpanjang reli untuk perdagangan hari ketiga berturut-turut sekaligus level penutupan tertinggi baru sejak 30 April. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.397,22 – 6.434,91.

Lima dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin properti (+1,09 persen) dan aneka industri (+0,69 persen). Empat sektor lainnya melemah, dipimpin industri dasar yang turun 1,09 persen.

Dari 650 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 176 saham menguat, 217 saham melemah, dan 257 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 0,89 persen dan 0,42 persen menjadi pendorong utama berlanjutnya penguatan IHSG.

Menurut Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, kenaikan IHSG didorong penguatan nilai tukar rupiah yang menunjukkan kestabilan dan gelombang capital inflow yang masih terjadi.    

Nilai tukar rupiah berakhir menguat 65 poin atau 0,46 persen di level Rp14.067 per dolar AS pada perdagangan hari ini, setelah terdepresiasi tiga hari beruntun sebelumnya.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berhasil ditutup di zona hijau untuk hari ketiga, meskipun dengan kenaikan hanya 0,07 persen atau 0,42 poin ke level 567,88.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga berakhir menguat, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang naik 0,47 persen dan 0,51 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,06 persen.

Adapun indeks Shanghai Composite China naik 0,08 persen dan indeks Hang Seng Kong menguat 0,81 persen, dan indeks FTSE Straits Times Singapura ditutup naik 0,37 persen.

Penguatan mayoritas indeks saham di Asia dipimpin bursa saham Korea Selatan dan Hong Kong sejalan dengan apresiasi rata-rata mata uang di Asia yang terdorong pelemahan dolar AS.

Rally yang dialami saham, obligasi, dan kredit tahun ini mendapat dorongan baru pada Rabu (10/7) dari komentar dovish Gubernur The Fed Jerome Powell yang meyakinkan investor tentang pemangkasan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed akhir bulan ini.

Dalam testimoninya di depan DPR AS pada Rabu, Powell mengisyaratkan kesiapan bank sentral AS ini untuk menurunkan suku bunga karena perlambatan ekonomi global dan masalah perdagangan.

Risalah rapat pertemuan The Fed sebelumnya pada 18-19 Juni yang juga dirilis pada Rabu (10/7) semakin memperkuat ekspektasi untuk pengurangan suku bunga.

Dalam risalah tersebut, banyak pembuat kebijakan The Fed yang memandang perlunya melancarkan lebih banyak stimulus dalam waktu segera jika risiko terhadap ekonomi AS tidak mereda akibat konflik perdagangan.

“Pasar berharap agar Powell mengekspresikan pandangan dovish dan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan,” terang Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui DS Asset Management.

“Fokus pasar selanjutnya adalah data AS, seperti CPI [indeks harga konsumen], dan apakah kondisi ekonomi menjamin penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini,” tambahnya, seperti dikutip dari Reuters.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia pun berpendapat bursa saham global, termasuk IHSG, merespons positif meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

“Dari sisi domestik, pasar masih ditopang oleh saham perbankan serta properti yang cukup sensitif terhadap kebijakan tingkat suku bunga,” papar Samuel Sekuritas dikutip dari laman resminya.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

BBRI

+0,89

BBCA

+0,42

ASII

+1,01

BMRI

+0,63

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

CPIN

-3,93

HMSP

-0,64

INKP

-4,57

TLKM

-0,47

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper