Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai IPO, Berkah Prima Perkasa (BLUE) Perbesar Bisnis Cetak Tekstil

PT Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE)telah mengalokasikan Rp3 miliar-Rp4 miliar untuk investasi mesin percertakan tekstil. Perseroan merambah jasa cetak tekstil sejak Oktober 2017.
Presiden Direktur PT Berkah Prima Perkasa Tbk. Herman Tansri (kanan) menerima piagam dari Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi saat pencatatan perdana saham, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Berkah Prima Perkasa Tbk. Herman Tansri (kanan) menerima piagam dari Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi saat pencatatan perdana saham, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi produk tinta isi ulang PT Berkah Prima Perkasa Tbk. bakal mengembangkan lini bisnis barunya berupa percetakan tekstil, setelah resmi IPO pada Senin (8/7/2019).

Presiden Direktur Berkah Prima Perkasa Herman Tansri mengatakan, perseroan merambah jasa cetak tekstil sejak Oktober 2017. Emiten dengan kode saham BLUE ini telah mengalokasikan Rp3 miliar-Rp4 miliar untuk investasi mesin percertakan tekstil.

Terdapat 5 mesin yang digunakan untuk mencetak desain pada kain poliester. Perseroan berencana membelanjakan modal senilai Rp1,5 miliar untuk membeli mesin cetak kain katun pada tahun ini.

Herman mengatakan, kontribusi jasa cetak tekstil sekitar 5%-6% terhadap penjualan. Dia berharap, penambahan 2 mesin untuk cetak katun bakal mendorong kontribusi penjualan cetak kain.

Kapasitas produksi saat ini mencapai 30.000 meter per bulan. Penambahan mesin cetak katun berpeluang menambah 40% dari kapasitas produksi existing.

Emiten dengan kode saham BLUE ini mengincar penjualan sebesar Rp112,66 miliar-Rp115,82 miliar pada tahun ini atau naik 7% secara tahunan. Adapun, laba bersih diproyeksikan dapat mencapai Rp13,74 miliar-Rp14,2 miliar.

Sepanjang Januari-Mei 2019, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp41,7 miliar, naik 2,96% dari Rp40,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Adapun, laba bersih yang diperoleh pada 5 bulan pertama tahun ini sebesar Rp9,9 miliar, naik 6,45% dibandingkan dengan laba bersih periode Januari-Mei 2018.

Penjualan sebagian besar dikontribusikan dari produk tinta isi ulang sebanyak 50%. Sementar itu, penjualan lainnya berasal dari segmen printer thermal, kertas thermal.

Herman mengatakan, lini bisnis percetakan tekstil memberikan kontribusi sekitar 5%-6% terhadap penjualan. Dia berharap penambahan mesin tekstil bakal mendorong kontribusi lini bisnis baru itu menjadi 10%-11% terhadap penjualan.

Perseroan merambah bisnis percetakan tekstil karena merupakan bisnis yang saat ini naik daun di pasar luar negeri. Pasar BLUE juga tidak sembarangan.

Desainer seperti Ivan Gunawan dan Barli Asmara menjadi pelanggan tetapnya. Kini BLUE juga menjajaki potensi pasar luar negeri salah satunya Singapura.

"Ini adalah industri [jasa cetak tekstil] yang sedang naik daun. Harganya memang lebih mahal dari cetak tradisional. Namun, di negara dengan kesadaran environment yang kuat, jenis cetak ini diperbolehkan," katanya.

Lebih lanjut, BLUE sedang menyiapkan inovasi penyediaan POS (point of sales) untuk ritel dan restoran. Perseroan saat ini telah menjual printer thermal dan kertas thermal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper