Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Jum'at 5 Juli 2019 Diprediksi Kembali Menguat

Indeks harga saham gabungan diproyeksikan bergerak menguat pada perdagangan Jumat (5/7/2019) setelah ditutup naik pada perdagangan sebelumnya.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan diproyeksikan bergerak menguat pada perdagangan Jumat (5/7/2019) setelah ditutup naik pada perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (4/7/2019), IHSG ditutup menguat 0,21% atau 13,34 poin di level 6.375,97 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Enam dari 10 sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin sektor industri infrastruktur, utilitas dan transportasi yang menguat 0,88%. Sisanya, justru melemah yang didorong industri dasar dan kimia yang turun 0,45%.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG bergerak menguat dengan ditopang oleh optimisme investor merespons sentimen positif global.

Pasalnya, The Fed kembali mengatakan akan memangkas suku bunga yang dianggap menjadi sentimen positif bagi bursa saham. Kendati demikian,
penguatan bakal terbatas. Hal itu terlihat dari indikator stochastic yang bergerak di area overbrought.

"IHSG diprediksi menguat. Penguatan didorong oleh optimisme investor merespons sentimen positif dari global," katanya.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan IHSG berpotensi menguat dengan rentang 6.257 hingga 6.488.

Penguatan tersebut, katanya, dipicu pengumuman data cadangan devisa yang rencananya dirilis Bank Indonesia pada Jumat (5/7/2019).

"Potensi pergerakan IHSG saat ini ditengah penantian rilis data perekonomian cadev (cadangan devisa) terlihat akan cukup meyakinkan untuk kembali naik," katanya.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan pergerakan IHSG secara teknikal masih bergerak terkonsolidasi menguji resistance tren penurunan.

Adapun, sentimen harga tambang yang rebound dan
lanjutan tren positif harga batu bara menjadi faktor utama penguatan saham pertambangan.

Selain itu, pendapatan negara naik 16,6% yang didorong peningkatan penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas dan migas. PPh nonmigas naik akibat pemulihan sektor pertambangan, perdagangan dan jasa
keuangan. Investor domestik pun merasa cukup optimis dengan perekonomian Indonesia yang tumbuh 5,17% pada 2018.

"Sehingga kami proyeksikan IHSG masih akan bergerak tertahan dengan kecenderungan mengalami tekanan bearish dengan support resistance 6.320-6.400," katanya.

Mengacu pada prediksi tersebut, Artha Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham GGRM, ANTM dan MEDC untuk dapat dicermati.

Adapun, Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham-saham CPIN, MAIN, KLBF, MYOR, BBTN, BNGA, TBIG, INCO dan AKRA untuk dicermati pada perdagangan Jumat (5/7/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper