Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kupon Obligasi ISAT Cukup Menarik Dilirik

Kupon obligasi yang diterbitkan PT Indosat Ooredoo Tbk. dianggap cukup menarik pelaku pasar di tengah momentum penurunan yield surat utang negara (SUN).
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat

Bisnis.com, JAKARTA--Kupon obligasi yang diterbitkan PT Indosat Ooredoo Tbk. dianggap cukup menarik pelaku pasar di tengah momentum penurunan yield surat utang negara (SUN).

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia mengatakan kupon yang ditawarkan Indosat cukup menarik karena memiliki rate yang sama dengan yield di pasar obligasi.
Menurutnya, dari sisi waktu penerbitan dan kupon, ISAT mampu menghimpun dana melalui instrumen tersebut.

Dari data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), sepanjang semester I/2019, yield index obligasi gabungan (ICBI) sebesar 7,97%. Adapun, bila dibandingkan, yield obligasi korporasi sebesar 7,37% sementara yield obligasi pemerintah lebih tinggi dengan 8,04%.

Seperti diketahui, emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) menerbitkan obligasi berkelanjutan III untuk tahap II dan sukuk ijarah bekelanjutan III tahap II dengan total nilai Rp3,38 triliun pada Kamis (4/7/2019).

Perinciannya, Obligasi Berkelanjutan III Indosat Tahap II tahun 2019 sebesar Rp2,58 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Tahap II sebesar Rp794 miliar. Obligasi tersebut ditawarkan dengan kupon mulai
dari 8,25% untuk tenor terendah 370 hari hingga 10% untuk tenor 10 tahun.

"Di tengah penurunan yield SUN saat ini, obligasi corporate dengan kupon menarik akan menjadi instrumen alternatif," ujarnya saat dihubungi, Kamis (4/7/2019).

Lebih lanjut, dia berujar ISAT harus bisa menyentuh semakin banyak calon investor karena obligasi Indosat yang telah diterbitkan cukup banyak. Selain itu, dia menyebut investor terkendala jumlah maksimal atas instrumen yang diterbitkan emiten.

Seperti diketahui, obligasi yang diterbitkan hari ini, Kamis (4/7/2019) merupakan obligasi berkelanjutan III tahap II yang dikeluarkan perusahaan untuk refinancing. Selain obligasi, perusahaan pun menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan III tahap II.

"Dari sisi kupon menarik. Cuma outstanding obligasi Indosat sudah cukup banyak di pasar," katanya.

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo juga mencatat ada sebanyak 45 emiten berencana untuk menerbitkan surat utang hingga akhir tahun.

Berdasarkan Laporan Keuangan ISAT per Maret 2019, total aset lancar yang dimiliki adalah sebesar Rp8,6 triliun dengan jumlah liabilitas sebesar Rp43,77 triliun.

Sementara itu, pendapatan perseroan pada periode Januari--Maret 2019 tercatat naik tipis yakni 3,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni dari Rp5,8 triliun menjadi Rp6 triliun.

Lalu, dari sisi laba usaha, ISAT meraup Rp237,5 miliar atau naik 349,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp52,9 miliar.

Adapun, sebagian atau seluruh dana yang dihimpun perusahaan melalui penerbitan obligasi akan digunakan untuk membayar utang ke beberapa bank. Pertama, pinjaman perseroan dari PT Bank CIMB Tbk. Perusahaan senilai Rp200 miliar. Kedua, pinjaman dari PT Bank Permata Tbk, senilai Rp900 miliar.

Ketiga, pinjaman PT Bank HSBC Indonesia senilai Rp640 miliar. Keempat, pinjaman dari JPMorgan Chase Bank senilai Rp300 miliar. Kelima, pinjaman dari PT Bank ANZ Indonesia senilai Rp250 miliar. Terakhir,
sukuk ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap IV seri B tahun 2016 sebesar Rp61 miliar dan obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap IV Seri B Tahun 2016 sebesar Rp228,15 miliar.

Dari penerbitan sukuk, perusahaan pun akan menggunakan dana yang dihimpun untuk membayar beberapa pinjaman yang dimiliki perseroan
berupa obligasi berkelanjutan I tahap IV seri B tahun 2016 sebesar Rp791,59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper