Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Pendapatan, Ramayana (RALS) Gencar Konsolidasi

Emiten peritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) gencar melakukan konsolidasi untuk meningkatkan pendapatan sekaligus margin perseroan.
Logo Ramayana/istimewa
Logo Ramayana/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten peritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) gencar melakukan konsolidasi untuk meningkatkan pendapatan sekaligus margin perseroan.

Corporate Secretary PT Ramayana Lestari Santosa Tbk, Setyadi Surya mengungkapkan bahwa sepanjang tahun ini perseroan lebih memilih untuk merenovasi gerai-gerai dibandingkan dengan membuka gerai baru. Adapun, perseroan berencana membuka 5 gerai baru tahun ini.

"Selama semester I/2019, kami belum ada membuka gerai baru. Rencana 5 toko baru, bakal di Jawa dan Sumatra, tetapi kami belum berani membuka dan masih melihat kondisi kesiapan area," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (3/7/2019).

Menurutnya, risiko merenovasi lebih kecil dibandingkan dengan membuka gerai baru, sebab perseroan telah memahami kondisi pasar. Dia mengungkapkan, dalam 5 tahun terakhir perseroan telah melakukan transformasi, dengan mengubah gerai konvensional menjadi lebih modern. Adapun total gerai yang telah bertransformasi sekitar 20 gerai.

Tranformasi yang dimaksud Setyadi adalah mengkaji jumlah luasan perseroan. Misalnya saja, ada gerai yang memiliki penjualan Rp1,2 juta/m2, tetapi ada juga yang hanya mencapai Rp600.000/m2. Gerai-gerai yang mencatatkan penjualan kurang baik akan segera di downsize untuk mengurangi beban dan sisa gerai yang dipangkas, akan disewakan ke tenant-tenant F&B dan Sport Station.

Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menyebut bahwa pendapatan RALS pada Mei tumbuh 91,3% year on year menjadi Rp1,98 triliun, lebih tinggi dari perkiraan awal perusahaan sebesar 3%. Adapun penjualan sepanjang Mei 2019 meraup pendapatan kumulatif Rp4,17 triliun setara dengan 45,7% dari perkiraan pendapatan setahun penuh Mirae Asset.

"Kami percaya intensi belanja Indonesia telah membaik, didukung oleh liburan pre-Lebaran, ketika banyak pekerja menerima tunjangan hari raya. Selain itu, e-wallet dan penawaran cashback terkait juga memainkan peran dalam pengeluaran konsumen yang lebih tinggi," katanya Senin (17/6).

Pada bulan Mei, SSSG RALS bertumbuh 92,5% year on year. Tahun ini, SSSG Mei lebih tinggi 54,6% daripada Mei 2018, karena Lebaran datang 11 hari sebelumnya. Selain itu, Mei SSSG menandai SSSG bulanan tertinggi sejak Juni 2016. 

Christine merekomendasikan beli saham RALS. "Kami upgrade RALS menjadi beli dengan target harga Rp2.000," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper