Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Surya Semesta (SSIA) Belum Bergabung dengan BUMN Kembangkan Kawasan Industri

Emiten lahan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) belum berencana untuk bergabung dengan konsorsium BUMN untuk mengembangkan kawasan industri.
Surya Semesta Internusa/Istimewa
Surya Semesta Internusa/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten lahan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) belum berencana untuk bergabung dengan konsorsium BUMN untuk mengembangkan kawasan industri.

Head of Investor Relation SSIA Erlin Budiman mengungkapkan bahwa saat ini perseroan akan tetap memasarkan kawasan industri yang dimiliki. Sampai dengan saat ini, luas lahan yang sudah dikuasai di Subang mencapai 1.100 ha. 

"Kami belum ada rencana bergabung dengan BUMN," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (3/7/2019).

Dalam kesempatan sebelumnya, SSIA menargetkan harga jual lahan Kawasan Industri Subang sekitar US$100/m2, di mana lahan tersebut akan dipasarkan pada pertengahan 2020.

Harga lahan di Subang mengacu pada di Karawang yang sudah mencapai US$170/m2.

Baru-baru ini, SSIA juga melakukan pelepasan aset real estat di Suryacipta Karawang fase ke-4 dengan potensi pendapatan sebesar Rp325 miliar.

Dengan pelepasan aset di Karawang, SSIA dapat memperkuat posisi perseroan dan fokus di Subang Industrial Township.

Pada tahun ini, SSIA juga mengalokasikan belanja modal senilai Rp770 miliar. Capex tersebut akan digunakan untuk membebaskan lahan untuk proyek di Subang atau 40 km dari proyek Patimban. Adapun luas lahan yang akan dibebaskan di Subang mencapai 160 ha.

Selain fokus menggarap lahan industri di Subang, kini SSIA juga tengah menunggu panggilan tender untuk proyek Tol Patimban. Perseroan tengah melakukan kajian pendanaan, termasuk dari pemerintah Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper