Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Citra Putra Realty (CLAY) Naik 17 Kali, Simak Tanggapan Direksi

Kinerja saham pengembang yang tergabung dalam Grup OSO, PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY) meningkat hingga 17 kali lipat sejak melantai di pasar modal. 
Direktur Independen PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) Wenceslao Merino Singzon (dari kiri), Direktur Dodon Tri Koeswardana, Komisaris Utama Raja Sapta Ervian, dan Direktur Utama Yudha Bhakti Kresnianto, disaksikan Direktur BEI I Nyoman Gede Yetna menekan layar sentuh menandai pencatatan perdana saham perseroan, di Jakarta, Jumat (18/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Independen PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) Wenceslao Merino Singzon (dari kiri), Direktur Dodon Tri Koeswardana, Komisaris Utama Raja Sapta Ervian, dan Direktur Utama Yudha Bhakti Kresnianto, disaksikan Direktur BEI I Nyoman Gede Yetna menekan layar sentuh menandai pencatatan perdana saham perseroan, di Jakarta, Jumat (18/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja saham pengembang yang tergabung dalam Grup OSO, PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY) meningkat hingga 17 kali lipat sejak melantai di pasar modal. 

Padahal perseroan masih membukukan kerugian dalam laporan keuangan kuartal I/2019. Kerugian diprakirakan masih berlanjut hingga akhir tahun ini dan berpotensi berbalik menjadi laba pada 2020.

Merespons peningkatan harga saham perseroan yang signifikan, Direktur CLAY Dodon Tri Koeswardana mengatakan bahwa secara aset, nilai aset yang dimiliki perseroan cukup besar dan terutama untuk hotel di Bali. Dua hotel yang dimiliki CLAY yakni The Stones Hotel di Bali dan The Clay Hotel di Jakarta.

“Investor pasar modal menilai sektor pariwisata masih cukup baik dan bisnis kami juga memiliki aset nyata, yakni ada fisiknya,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (2/7/2019).

Dodon menuturkan, sektor pariwisata juga mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah khususnya untuk wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang disertai dukungan pembangunan infrastruktur dari pemerintah. Menurutnya, bisnis parisiwasata memiliki prospek jangka panjang. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa peningkatan harga tiket pesawat berdampak kurang baik pada bisnis perhotelan, sehingga menyebabkan penurunan kunjungan dari segmen korporasi.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (2/7/2019), saham CLAY ditutup melemah 0,31% atau setara 10 poin menuju level Rp3.170 per saham. Frekuensi transaksi pada sesi pertama hanya 3 kali. Adapun aksi jual yang dilakukan oleh investor asing sepanjang tahun berjalan senilai Rp385 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper