Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha BUMI Jual 7,2 Juta Ton Batu Bara Selama Mei 2019

Dileep Srivastava Director & Corporate Secretary Bumi Resources mengungkapkan penjualan Kaltim Prima Coal (KPC) dipertahankan pada 5,1 juta ton pada Mei 2019. Realisasi rerata harga jual berada di kisaran US$59,8 per ton untuk periode tersebut.
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto
Salah satu lokasi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur./JIBI-Rachmad Subiyanto

    Bisnis.com, JAKARTA— Dua entitas anak usaha PT Bumi Resources Tbk., PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal membukukan total penjualan batu bara 7,2 juta ton pada Mei 2019.

    Dileep Srivastava Director & Corporate Secretary Bumi Resources mengungkapkan penjualan Kaltim Prima Coal (KPC) dipertahankan pada 5,1 juta ton pada Mei 2019. Realisasi rerata harga jual berada di kisaran US$59,8 per ton untuk periode tersebut.

    Di sisi lain, Arutmin Indonesia (AI) melaporkan peningkatan penjualan menjadi 2,1 juta ton pada Mei 2019. Rerata harga jual juga naik di level US$42,80 per ton sepanjang periode tersebut.

    “Secara keseluruhan, harga yang terealisasi berada di US$54,8 per ton untuk Mei 2019,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (1/7/2019).

    Sementara itu, Dileep mengungkapkan domestic market obligation (DMO) untuk KPC dan AI masing-masing sebesar 23 persen dan 24 persen untuk periode berjalan sampai akhir Mei 2019. Diharapkan, persentase kembali ke 25 persen dalam beberapa bulan ke depan.

    Dia menuturkan KPC dan AI dipengaruhi oleh hujan lebat pada Juni 2019. Dengan demikian, diproyeksikan produksi periode itu akan lebih rendah dari Mei 2019. “Kami mengharapkan produksi normal kembali pada Juli 2019,” imbuhnya.

    Dileep mengatakan anak perseroan tengah dalam proses memperbarui proyeksi 2019. Hal itu sejalan dengan harga batu bara yang lebih rendah pada Juni 2019.

    Panduan produksi terbaru, lanjut dia, akan disampaikan pada akhir Juli 2019. Saat ini, perseroan masih menggunakan panduan yang telah dipublikasikan sebelumnya.

    Emiten berkode saham BUMI itu mengincar produksi 88 juta ton hingga 90 juta ton pada 2019. Jumlah itu berasal dari KPC 60 juta ton dan AI 28 juta ton hingga 30 juta ton.

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

    Konten Premium

    Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

    Artikel Terkait

    Berita Lainnya

    Berita Terbaru

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    # Hot Topic

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Rekomendasi Kami

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Foto

    Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

    Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper