Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Melemah, Tunggu Pertemuan Trump-Xi Jinping

Harga karet di sejumlah bursa berjangka di Asia kompak kembali melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2019), menjelang tatap muka Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Sejumlah pekerja melakukan sortasi karet di pabrik pengolahan karet Kebun Glantangan milik PTPN XII, di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Minggu (3/3/2019)./ANTARA-Seno
Sejumlah pekerja melakukan sortasi karet di pabrik pengolahan karet Kebun Glantangan milik PTPN XII, di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Minggu (3/3/2019)./ANTARA-Seno

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di sejumlah bursa berjangka di Asia kompak kembali melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (25/6/2019), menjelang tatap muka Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet TSR20 untuk kontrak September 2019 di Singapore Exchange melemah 0,2 persen atau 0,30 poin ke level US$1.469/kg pada pukul 14.22 WIB, setelah berakhir turun 0,27 persen atau 0,40 poin di posisi 1.472 pada perdagangan Senin (24/6).

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet kontrak September 2019 ditutup turun 10 poin atau 0,09 persen di level 11.615 yuan per ton pada perdagangan Selasa, pelemahan hari kedua berturut-turut.

Adapun harga karet untuk kontrak teraktif November 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) berakhir melemah 0,61 persen atau 1,20 poin di level 196,80 yen per kg.

Trump direncanakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping saat menghadiri KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni mendatang.

Perundingan perdagangan kedua negara gagal mencapai kesepakatan bulan lalu setelah AS menuding China mengingkari komitmen yang dibuat sebelumnya.

Skenario terbaiknya, menurut sejumlah pejabat dan analis dari kedua negara, pertemuan mendatang dapat menghasilkan jeda pengenaan tarif baru dan dimulainya kembali putaran perundingan, seperti halnya yang dihasilkan dalam pertemuan mereka di Argentina pada Desember 2018.

Di sisi lain, skenario terburuk yang bisa terjadi akan mengubah eskalasi tensi perdagangan menjadi perang dingin baru, seperti dilansir dari Bloomberg.

Menurut Goldman Sachs Group Inc., terlihat peluang 20 persen tercapainya resolusi perang dagang saat ini dibandingkan dengan 80 persen pada pertengahan April.

Turut membebani harga karet, jumlah stok karet yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange naik menjadi 426.905 ton pekan lalu, peningkatan pekan keempat berturut-turut.

Lonjakan pasokan karet alam selama dekade berikutnya akan terus membanjiri permintaan yang sebagian besar didorong oleh meningkatnya jumlah kendaraan listrik, menurut analisis Bloomberg Intelligence,

Sejalan dengan karet, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2019 tergelincir dari relinya dan turun 0,26 persen atau 0,15 poin ke level US$57,75 per barel pada pukul 14.29 WIB.

Adapun harga minyak acuan global Brent untuk kontrak Agustus 2019 lanjut melemah 0,4 persen atau 0,26 poin ke level US$64,60 per barel, pelemahan hari ketiga berturut-turut.

Pergerakan Harga Karet Kontrak September 2019 di Shanghai

Tanggal                              

Harga (Yuan/ton)            

Perubahan (persen)

25/6/2019

11.615

-0,09

24/6/2019

11.625

-1,11

21/6/2019

11.755

+0,09

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper