Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 27 Poin, Rupiah Terkuat Kedua di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (25/6/2019) di level Rp14.138 per dolar AS, menguat 27 poin atau 0,19 persen dari posisi Rp14.165 pada Senin (24/6).

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (25/6/2019) di level Rp14.138 per dolar AS, menguat 27 poin atau 0,19 persen dari posisi Rp14.165 pada Senin (24/6).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.209 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.067 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau menguat 43 poin atau 0,3 persen ke level Rp14.104 per dolar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka di zona hijau dengan penguatan tipis 3 poin atau 0,02 persen di posisi RP14.144 per dolar AS. Adapun pada akhir perdagangan Senin (24/6/2019), rupiah ditutup menguat 8 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.147 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran Rp14.104 – Rp14.144 per dolar AS.

Mayoritas mata uang lain di Asia cenderung bergerak menguat, dipimpin oleh yen Jepang yang terapresiasi 0,36 persen, disusul rupiah, kemudian rupee India yang menguat 0,15 persen.

 

Pergerakan kurs mata uang di Asia terhadap dolar AS
Mata uangKursPergerakan (persen)

Yen Jepang

106,91

+0,36

Rupiah

14.104

+0,30

Rupee India

69.25

+0,15

Won Korea Selatan

1.154,90

+0,13

Baht Thailand

30,64

+0,1

Dolar Singapura

1,3527

+0,06

Dolar Hong Kong

7,8061

+0,06

Peso Filipina

51,337

+0,03

Yuan China

6,8784

-0,02

Dolar Taiwan

31,042

-0,03

Ringgit Malaysia

4,1425

-0,05

Yuan Offshore China

6,8822

-0,08

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mtaa uang utama lainnya terpantau melemah 0,12 persen atau 0,112 poin ke level 95,868 pada pukul 11.26 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka menguat 0,015 poin atau 0,02 persen ke level 95,995, setelah pada akhir perdagangan Senin ditutup melemah 0,24 poin atau 0,25 persen di posisi 95,980.

Dilansir Reuters, dolar AS melemah karena sentiment masih terbelenggu oleh prospek pelonggaran moneter Federal Reserve.

Aksi jual dolar AS meningkat setelah The Fed mengisyaratkan akan memangkas suku bunga sebelum akhir tahun karena meningkatnya kekhawatiran tentang dampak dari perang tarif yang dilakukan Presiden Donald Trump terhadap China dan banyak mitra dagang lainnya.

Investor menantikan apakah Trump dan Presiden China Xi Jinping setidaknya akan melakukan gencatan dalam perang dagang keduanya ketika mereka diperkirakan akan bertemu di KTT G20 di Osaka akhir pekan ini.

Sebelumnya, Trump mengenakan sanksi terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat tinggi Iran lainnya. Langkah ini merupakan langkah dramatis dan belum pernah terjadi sebelumnya untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran.

"Aset yang dapat digunakan sebagai instrument alternatif disukai, karena dolar dijauhi. Geopolitik dan The Fed adalah dua alasan utama di balik ini," kata Ayako Sera, ekonom pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
TanggalKurs

25 Juni

14.138

24 Juni

14.165

21 Juni

14.116

20 Juni

14.236

19 Juni

14.271

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper