Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Bisnis Kosmetik, Phapros (PEHA) Siapkan Rp20 Miliar

Emiten farmasi PT Phapros Tbk. menyiapkan investasi sebesar Rp20 miliar seiring dengan rencana perseroan masuk ke lini bisnis kosmetik guna menambah portofolio produk.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati (kedua kiri) didampingi Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami (kiri) menyalurkan dana kemitraan tahap I/2019 secara simbolis di Semarang, Selasa (16/4/2019)./Bisnis-Herdiyan
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati (kedua kiri) didampingi Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami (kiri) menyalurkan dana kemitraan tahap I/2019 secara simbolis di Semarang, Selasa (16/4/2019)./Bisnis-Herdiyan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Phapros Tbk. (PEHA) menyiapkan investasi sebesar Rp20 miliar seiring dengan rencana perseroan masuk ke lini bisnis kosmetik guna menambah portofolio produk.

Sekretaris Perusahaan Phapros Zahmilia Akbar mengatakan, perseroan akan memproduksi kosmetik berupa krim anti aging berbahan dasar stem cell. Produksi akan dilakukan di fasilitas produksi terstandarisasi GMP (good manufacturing practices) dan bekerja sama dengan Universitas Airlangga.

Emiten dengan kode saham PEHA itu menyiapkan investasi sebesar Rp20 miliar untuk mendukung rencana ekspansi tersebut. Dana yang disiapkan untuk pendirian fasilitas produksi berasal dari kas internal perseroan. 

Keseluruhan alokasi investasi digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi hingga akhirnya siap komersialisasi. Fasilitas produksi kosmetik akan dilakukan di Surabaya dengan menggandeng mitra kerja sama. 

Saat ini fasilitas produksi telah masuk tahap konstruksi, kendati tidak disebutkan kapasitas produksinya. PEHA berharap produk kosmetik baru milik perseroan dapat dirilis pada akhir tahun ini.

"Kami sudah masuk tahap konstruksi. Adapun untuk komersialisasi nanti akan dilakukan di fasilitas milik Unair, yang telah kami standarisasi sesuai dengan GMP," katanya pada Senin (25/6/2019).

Mila mengatakan, perseroan menggandeng pusat pengembangan dan penelitian sistem cell Universitas Airlangga dalam mengembangkan krim anti penuaan dini (anti-aging) berbahan dasar biologi atau non kimia. Dalam mengembangkan produk ini, pihaknya  mendapatkan pendanaan dari Kemenristek Dikti sebesar Rp 20,2 miliar.

"Kami memperoleh bantuan pendanaan dr kemenristekdikti Rp20,2 miliar, lalu dana investasi yang kami kucurkan internal hingga saat ini kurang lebih
Rp20 miliar," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper