Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Kimia Farma (KAEF) Naik hingga 20 Persen Selama Ramadan dan Lebaran

Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk. mengantongi kenaikan penjualan sebesar 10%-20% selama Ramadan dan Lebaran.
Petugas membersihkan kapal Klinik Apung di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis (4/4/2019). PT Kimia Farma menghadirkan Klinik Apung bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dan Rumah Cerdas./ANTARA-Ahmad Subaid
Petugas membersihkan kapal Klinik Apung di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Kamis (4/4/2019). PT Kimia Farma menghadirkan Klinik Apung bekerja sama dengan Dompet Dhuafa dan Rumah Cerdas./ANTARA-Ahmad Subaid

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) mengantongi kenaikan penjualan sebesar 10%-20% selama Ramadan dan Lebaran. 

Direktur Keuangan Kimia Farma IG Ngurah Suharta mengatakan, kenaikan penjualan terjadi di bisnis ritel farmasi mencapai 10%-20% dibandingkan pejualan pada bulan lainnya.

Kenaikan penjualan pada moment tersebut diperkirakan turut mengerek penjualan pada separuh pertama tahun ini. 

Emiten dengan kode saham KAEF ini, memperkirakan penjualan naik 20% pada semester I/2019. Meski demikian, laba bersih diperkirakan masih tertekan pada periode tersebut. 

Suharta menjelaskan, laba yang tertekan karena pengadaan obat oleh Kementerian Kesehatan melalui tender masih tersendat. Biaya untuk ekspansi dan investasi yang 70% bersumber dari pinjaman bank turut membebani laba bersih. 

"Kami harus bayar bunga, sementara akuisisi dan ekspansi belum serta merta menghasilkan," katanya pada Kamis (20/6/2019). 

Meski demikian, dalam jangka menengah dan jangka panjang, investasi ke Phapros dan lainnya bakal menghasilkan yield. Dia berharap, laba bersih mulai membaik pada akhir tahun ini. 

Pada kuartal I/2019, Kimia Farma mengantongi penjualan bersih sebesar Rp1,81 triliun, naik 21,79% secara tahunan.

Pertumbuhan penjualan banyak ditopang dari lini obat ethical, lisensi, dan narkotika yang tumbuh 17,76% menjadi Rp183,97 miliar, serta lini obat over the counter (OTC) dan kosmetik yang tumbuh 74,89% menjadi Rp116,11 miliar. 

Penjualan alat kesehatan dan lain lain yang diproduksi pihak ketiga juga tumbuh 141,02% menjadi Rp319,88 miliar. Begitu pula, penjualan obat generik yang diproduksi pihak ketiga tumbuh 24,56% menjadi Rp75,97 miliar. 

Namun demikian, laba usaha tertekan 14,07% menjadi Rp108,93 miliar. Adapun, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,63 miliar pada kuartal I/2019, turun 44,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper