Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Isyaratkan Pelonggaran Moneter, Bursa Asia Menguat

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang menguat 0,92 persen, dipimpin oleh kenaikan di China. Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 2,38 persen, sedangkan indeks CSI 300 ditutup naik 3,03 persen.
BUrsa Asia/Reuters
BUrsa Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Kamis (20/6/2019), setelah Federal Reserve mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga akhir tahun ini.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang menguat 0,92 persen, dipimpin oleh kenaikan di China. Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 2,38 persen, sedangkan indeks CSI 300 ditutup naik 3,03 persen.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masign ditutp menguat 0,3 persen dan 0,6 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 1,24 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,31 persen.

MSCI ACWI, yang menggabungkan 49 pasar saham di seluruh dunia, terpantau menguat 0,33 persen pada hari Kamis. Indeks memulihkan sebagian besar pelemahan sebesar 6,7 persen yang dibuat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam tarif baru pada semua impor China bulan lalu.

Tanda-tanda bahwa China dan AS kembali ke meja perundingan setelah enam pekan absen juga mendukung sentimen risiko.

Sentimen reli saham datang dari sejumlah bank sentral di Asia dan Eropa yang dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan kebijakan, dengan sebagian besar diperkirakan akan bergerak menuju pelonggaran moneter.

Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter pada hari Kamis dan lebih memilih untuk menyimpan amunisinya yang semakin berkurang, tetapi spekulasi meningkat bahwa BOJ akan semakin melonggarkan sikap ultra-longgarnya akhir tahun ini.

"Ketika kebijakan Fed berubah, bank-bank sentral di banyak negara lain akan menghadapi tekanan, termasuk yang dari pasar, untuk melonggarkan kebijakan mereka," kata Hiroshi Yokotani, analis portofolio di State Street Global Advisors, seperti dikutip Reuters.

Federal Reserve AS pada hari Rabu mengisyaratkan penurunan suku bunga yang dimulai pada awal Juli, mengatakan siap untuk memerangi risiko ekonomi global dan domestik yang sedang tumbuh seiring dengan meningkatnya ketegangan perdagangan dan meningkatnya kekhawatiran rendahnya inflasi.

Sebagian besar pejabat The Fed memangkas prospek suku bunga mereka untuk sisa tahun ini sekitar setengah poin persentase, dan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pejabat lain setuju kasus untuk tingkat suku bunga yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper