Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indoritel Makmur (DNET) Perkuat Jaringan Fiber Optik

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) mengalokasikan belanja modal senilai Rp800 miliar untuk meningkatkan target jaringan fiber optik.
Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. Haliman Kustedjo (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Kiki Yanto Gunawan (dari kiri), Direktur Yunal Wijaya dan Direktur Harjono Wreksoremboko, usai RUPS di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. Haliman Kustedjo (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Kiki Yanto Gunawan (dari kiri), Direktur Yunal Wijaya dan Direktur Harjono Wreksoremboko, usai RUPS di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) mengalokasikan belanja modal senilai Rp800 miliar untuk meningkatkan target jaringan fiber optik.

Direktur Indoritel Makmur Internasional Kiki Yanto mengungkapkan, belanja modal pada tahun ini senilai Rp800 miliar untuk mencapai target FiberStar yang berada di 200 kota. 

Entitas anak perusahaan yang bergerak di bidang serat optik yakni PT Mega Akses Persada, atau dengan merek FiberStar. Pada 2018, FiberStar telah menjangkau 14 provinsi, 92 kota, 2.139 kelurahan dengan panjang gelaran mencapai 12.504 km.

"Strategi MAP, saat in cenderung mengarah pada gelar jaringan, karena kami ingin mencapai seluas mungkin. Karena kalau kami belum memiliki jaringan yang luas, bisa saja koneksi terputus," ungkapnya di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Menurutnya, bila perseroan telah memiliki jaringan yang luas maka akan memiliki keleluasaan untuk bekerja sama dengan internet service provider.

Hingga 2018, jumlah sambungan pelanggan mencapai 19.684 dengan  ARPU sebesar Rp457.464  untuk layanan residensial dan Rp4,59 juta untuk layanan korporasi. Adapun fokus perluasan jaringan ada di Jawa, Sumatra dan Batam.

Pada 2018, pendapatan MAP mencapai Rp130 miliar atau naik 132% dari posisi Rp56 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 2016, 2017 dan 2018, MAP masih mencatatkan rugi bersih masing-masing senilai Rp45 miliar, Rp133 miliar dan Rp134 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper