Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Melorot, Harga Batu Bara Lunglai

Harga batu bara di bursa Newcastle melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Senin (17/6/2019).
Warga memancing ikan di sekitar kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018)./ANTARA-Aji Styawan
Warga memancing ikan di sekitar kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara di bursa Newcastle melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Senin (17/6/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Agustus 2019 ditutup melemah 1,38 persen atau 1 poin di level US$71,65 per metrik ton, setelah berakhir merosot 1,56 persen di posisi 72,65 pada perdagangan Jumat (14/6).

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Juli 2019 anjlok 2,34 persen atau 1,20 poin dan berakhir di level 50,05 pada Senin.

Sebaliknya, harga batu bara thermal untuk pengiriman September 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange, berhasil naik 0,48 persen atau 2,8 poin dan ditutup di level 590,6 yuan per metrik ton.

Dalam risetnya, Shanghai Cifco Futures menerangkan meskipun konsumsi harian di pembangkit-pembangkit listrik tetap rendah, namun penurunan stok stok pelabuhan baru-baru ini membantu menstabilkan harga.

“Dalam hal impor, pengiriman Australia masih dibatasi secara ketat, sementara transaksi batu bara Indonesia telah turun di tengah permintaan China yang lesu,” lanjutnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, harga minyak mentah tergelincir lebih jauh ke dalam kondisi pasar bearish karena data pabrik-pabrik dan sektor konstruksi AS menunjukkan tanda-tanda terbaru dari melemahnya permintaan.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli ditutup melemah 1,1 persen atau 0,58 poin di level US$51,93 per barel di New York Mercantile Exchange. Adapun minyak Brent untuk kontrak Agustus melemah 1,73 persen atau 1,07 poin ke level US$ 60,94 per barel di ICE Futures Europe Exchange London.

Dilansir dari Bloomberg, OPEC dan sekutunya sedang berunding untuk menetapkan tanggal pertemuan guna membahas pengurangan pasokan.

Di AS, Federal Reserve mencatat rekor penurunan aktivitas manufaktur di New York pada bulan Juni, sedangkan sentimen di antara kontraktor perumahan secara tak terduga turun untuk pertama kalinya sepanjang tahun.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menurunkan harapan untuk terobosan perdagangan AS-China pada KTT G20 bulan ini di Jepang.

"OPEC pasti akan melakukan apa yang perlu dilakukan, tetapi itu tidak bisa terjadi tanpa adanya penundaan," ungkap Bart Melek, kepala analis komoditas TD Securities Toronto, seperti dikutip Bloomberg.

"Jadi pertanyaan untuk pasar saat ini adalah apa yang terjadi pada sisi permintaan,” lanjutnya.

Penurunan harga pada Senin menghentikan reli penguatan dua hari berturut-turut menyusul serangan pada tanker minyak di Timur Tengah.

Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

17 Juni

71,65

(-1,38 persen)

14 Juni

72,65

(-1,56 persen)

13 Juni

73,80

(0 persen)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper