Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan Tanker di Teluk Oman Dongkrak Energi, Wall Street Rebound

Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil rebound dan ditutup di level lebih tinggi pada perdagangan Kamis (13/6/2019), didorong rebound saham energi menyusul serangan terhadap dua tanker di Teluk Oman.

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil rebound dan ditutup di level lebih tinggi pada perdagangan Kamis (13/6/2019), didorong rebound saham energi menyusul serangan terhadap dua tanker di Teluk Oman.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,41 persen atau 11,8 poin di level 2.891,64, indeks Nasdaq Composite menanjak 0,57 persen atau 44,41 poin ke level 7.837,13, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,39 persen atau 101,94 poin di level 26.106,77.

Harga minyak dunia telah memanas usai dugaan serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman, wilayah yang berdekatan dengan Iran dan Selat Hormuz.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan Amerika Serikat menilai Iran bertanggung jawab atas serangan-serangan itu. Serangan ini terjadi di wilayah yang dilewati seperlima dari konsumsi minyak global.

Harga minyak berjangka pun menguat lebih dari 2 persen menyusul insiden tersebut, sementara indeks energi S&P 500 naik 1,3 persen, terbesar dari 11 sektor utama.

“Kita terdorong dengan kekuatan di sektor minyak karena itulah berita penggerak pasar hari ini,” ujar Bucky Hellwig, wakil presiden senior di BB&T Wealth Management, Alabama, seperti dikutip dari Reuters.

Di sisi lain, meski penguatan saham energi telah membantu pasar, serangan tanker tersebut dapat menambah kekhawatiran baru bagi investor.

“Masih ada kekhawatiran tentang risiko geopolitik,” tutur Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial, New Jersey.

Bursa saham mengalami pergerakan yang kuat sepanjang Juni di tengah harapan bahwa The Fed akan mengambil tindakan untuk melawan perlambatan ekonomi global karena eskalasi perang perdagangan dengan China. Indeks acuan S&P 500 telah naik sekitar 5 persen untuk bulan ini.

Namun kehati-hatian menjelang pertemuan The Fed pekan depan dan KTT G20 pada akhir bulan ini membatasi kenaikan sesi perdagangan Kamis. Pasar telah mengantisipasi kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun ini.

"Pasar sedang menantikan kabar dari The Fed, apakah mereka akan menyimpang dari sikap dovish mereka dan apakah mereka terus memiliki dasar untuk penurunan suku bunga kemungkinan pada musim panas,” tambah Krosby.

Terkait perdagangan, ada pula keraguan pada pasar setelah Presiden Donald Trump mengomentari hubungan dagang AS dengan China “keruh” menjelang pelaksanaan KTT G20 pada 28-29 Juni.

Beberapa perusahaan termasuk rantai furnitur RH menyebutkan dampak potensial dari tarif yang lebih tinggi pada bisnis mereka dalam laporannya pascapenutupan perdagangan Rabu.

Meski demikian, RH menyatakan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak tarif dan meningkatkan prospeknya untuk tahun ini.

Pergerakan Bursa Wall Street 13 Juni

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.106,77

+0,39

S&P 500

2.891,64

+0,41

Nasdaq

7.837,13

+0,56

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper