Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat (ISAT) Kaji Opsi Penjualan Menara

PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) tengah menjajaki opsi untuk menjual menara yang dimiliki perseroan.
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Intan Abdams Katoppo (kanan), Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan (tengah), dan Walikota Cilegon Edi Ariadi (kanan) saat berbincang di booth Indosat Ooredoo Business di Jakarta (15/5/2019)./dok.Indosat
Chief Business Officer Indosat Ooredoo Intan Abdams Katoppo (kanan), Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan (tengah), dan Walikota Cilegon Edi Ariadi (kanan) saat berbincang di booth Indosat Ooredoo Business di Jakarta (15/5/2019)./dok.Indosat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) tengah menjajaki opsi untuk menjual menara yang dimiliki perseroan.

Group Head Corporate Secretary ISAT Turina Farouq membenarkan perusahaan operator telekomunikasi tersebut tengah mengkaji opsi penjualan menara seperti isu yang beredar di pasar.

“Saat ini opsi untuk penjualan menara masih sedang dalam kajian, apabila sudah ada informasi lebih lanjut akan kami sampaikan pada khayalak umum,” katanya kepada Bisnis.com melalui pesan elektronik pada Kamis (13/).

Akan tetapi, Turina belum bisa menjelaskan secara detail klasifikasi menara yang akan dijual. Pasalnya perseroan menargetkan bisa memperkuat jaringan 4G di Indonesia dengan menambah 18.000 Base Transceiver Station [BTS]. Jumlah tersebut meningkat 80% dibandingkan dengan jumlah BTS 4G yang ada pada tahun lalu.

Lebih-lebih, Turina melanjutkan dana belanja modal sampai dengan kuartal I/2019 terpakai sebanyak Rp2,2 triliun. Ketika ditanya realisasi sampai dengan Juni ini, Turina menjawab total penggunaan belanja modal selama Semester 1 2019 akan disampaikan di laporan keuangan resmi kuartal II/2019 nanti.

“Sebagian besar belanja modal digunakan untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur jaringan telekomunikasi,” katanya.

Bisnis.com pun menanyakan perihal pergantian Direktur Utama dari Chris Kanter menjadi Ahmad Abdulaziz Al Naema terhadap kinerja perusahaan. Turina menjawab hal tersebut belum berpengaruh signifikan.

“Tidak ada pengaruh terhadap jalannya Perseroan, perusahaan telah memiliki strategi dan plan yang akan terus dijalankan sesuai dengan rencana,” katanya.

Sementara itu, pasar saham merespons negatif dalam sebulan terakhir. Pasalnya performa harga ISAT sejak Mei cenderung turun 9,53%. Harganya pun turun dari Rp2.210 ke level Rp1.680.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper