Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mei 2019, Produksi TBS Eagle High Plantations (BWPT) Naik 30,8 Persen

Emiten perkebunan, PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) mencatatkan kenaikan produksi tandan buah segar hingga 30,8% pada Mei 2019.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan, PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) mencatatkan kenaikan produksi tandan buah segar hingga 30,8% pada Mei 2019.

Adapun produksi buah sawit perseroan pada Mei 2019 mencapai 1,82 juta, atau naik 30,8% atau setara 429 ton pada periode yang sama tahn sebelumnya.

Sementara itu, produksi buah sawit yang telah diproses mencapai 115.000 ton pada Mei 2019. Produksi ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebanyak 93.700 ton. Bila dikalkulasi, total produksi buah sawit yang diproses perseroan dari Januari-Mei 2019 mencapai 566.580 ton.

Sumber Bisnis.com mengungkapkan, harga minyak sawit mentah berpotensi kembali mendidih seiring dengan penurunan pasokan global. Secara global, katanya, jumlah pasokan minyak nabati mengalami penurunan dan kondisi menjadi pengerek harga.

"Minyak sawit dan minyak nabati bakal kekurangan pasokan, sehingga harga akan menjadi tahun yang baik untuk harga CPO," ungkap sumber Bisnis.com saat dihubungi, Rabu (12/6/2019).

Di Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak Agustus 2019 turun 33 poin menuju level 1.974 ringgit per ton. Hingga 2019, total lahan inti BWPT yang sudah menghasilkan seluas 120.529 ha yang tersebar di Kalimantan, Papua dan Sumatra masing-masing seluas 109.539 ha, 9.039 ha dan 1.951 ha. 

Sementara itu, luas lahan yang belum menghasilkan seluas 6.874 ha. Lahan ini tersebar di Kalimantan, Papua, dan Sumatra masing-masing 6.382 ha, 271 ha dan 221 ha.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Eagle High Plantations (BWPT) Satrija Budi Wibawa mengungkapkan, perseroan tengah dalam proses persiapan, tender dan pencariaan lokasi untuk pembangunan dua pabrik baru di Kalimantan.

"Kami lagi persiapan pembukaan pabrik baru di Kalimantan Timur. Ada dua pabrik dari kapasitas 45 ton menjadi 60 ton per jam dan 90 ton per jam," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper