Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darya Varia (DVLA) Genjot Pendapatan Ekspor

Emiten farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) akan meningkatkan pendapatan ekspor dalam beberapa tahun ke depan.
PT Darya Varia Laboratoria Tbk. /darya-varia.info
PT Darya Varia Laboratoria Tbk. /darya-varia.info

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten farmasi, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) akan meningkatkan pendapatan ekspor dalam beberapa tahun ke depan.

Direktur DVLA Andre Rajagukguk mengungkapkan, pendapatan dari bisnis ekspor dan jasa tol manufaktur naik hingga 41,7%. Dia mengungkapkan, pendapatan dari segmen tersebut berpotensi naik signifikan.

Adapun penjualan bersih pada kuartal I/2019 DVLA senilai Rp481,63 miliar, naik 11,9% dari posisi Rp430,37 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi geografis, pendapatan paling banyak berasal dari domestik.

Pendapatan dan jasa dari domestik senilai Rp344,11 miliar pada kuartal I/2019, turun 5,1% dari posisi Rp362,74 miliar pad akuartal I/2018. Sementara itu, pendapatan dari ekspor pada tiga bulan pertama tahun ini senilai Rp137,52 miliar, naik 103% year on year.

"Peningkatan ekspor yang signifikan karena permintaan dari afiliasi dan masih akan berlanjut pada tahun depan," ungkapnya, Selasa (11/6/2019).

Pada tahun ini, DVLA mengalokasikan belanja modal senilai Rp50 miliar, untuk menambah kapasitas pabrik perseroan. Belanja modal tersebut berasal dari kas internal.

DVLA memiliki dua pabrik. Pertama, di Citeureup, Bogor yang memproduksi produk steril dan padat. Kedua, di Gunung Putri, Bogor yang memproduksi kapsul lunak, cairan dan kosmetik.

Presiden Direktur Darya Varia Laboratoria Marlia Hayati Goestam menambahkan, pendapatan masyarakat pada tahun lalu dominan pada fesyen, pariwisata hingga pembeli rumah. Kondisi tersebut membuat segmen pendidikan dan kesehatan tergerus.

Namun, Marlia meyakini, bisnis perseroan akan tetap bertumbuh seiring kuatnya brand yang dimiliki perseroan. Pada tahun ini, perseroan optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan, paling tidak berada pada level dua digit atau setara dengan bunga pinjaman perbankan.

Dari sisi penjualan produk obat resep hingga kuartal I/2019 senilai Rp223,62 miliar dan Rp289,71 miliar. Dia menambahkan, bisnis perseroan juga bergantung terhadap nilai tukar dolar dan nilai yang masih dalam batas toleransi perseroan yakni Rp14.500 per dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper