Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Fed Pangkas Suku Bunga Bulan Depan, Dolar Tersungkur

Indeks dolar Amerika Serikat mendekati level terendah dalam 2,5 bulan terakhir seiring menguatnya proyeksi Federal Reserve bakal memangkas suku bunga pada pertemuan Juli 2019.
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4/2018)./ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks dolar Amerika Serikat mendekati level terendah dalam 2,5 bulan terakhir seiring menguatnya proyeksi Federal Reserve bakal memangkas suku bunga pada pertemuan Juli 2019.

Pada perdagangan Selasa (11/6/2019) pukul 15:05 WIB, indeks dolar AS (DXY) melemah 0,002 poin menuju 96,759. Harga mendekati level akhir Maret 2019 di posisi 96,46.

Analis Monex Investindo Futures Daisyal menyebutkan, pelemahan dolar AS terjadi di tengah meningkatnya keyakinan pada potensi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve. Selain itu, investor terlihat melakukan aksi jual secara agresif sebelum pertemuan G20 pada bulan ini.

“Konsensus analis saat ini memerkirakan sekitar 20 persen peluang pengurangan suku bunga Fed pada bulan Juni 2019. Namun, konsensus memerkirakan 100 persen peluangnya pengurangan suku bunga pada Juli 2019,” paparnya dalam publikasi riset, Selasa (11/6/2019).

Pertemuan kebijakan moneter The Fed akan berlangsung pekan depan. Manuel Oliveri, analis mata uang di Credit Agricole di London mengatakan bahwa keyakinan pengurangan suku bunga telah cepat meningkat dalam beberapa hari terakhir.

“Namun, kami pikir outlook tersebut telah menjadi terlalu agresif sehingga penurunan dolar cenderung terbatas,” imbuhnya.

Komentar dovish akhir-akhir ini dari pejabat Fed dan data ekonomi yang lemah telah meningkatkan ekspektasi untuk pengurangan suku bunga. Namun, pasar juga memantau perkembangan pertemuan G-20 di Osaka Jepang pada 28 - 29 Juni 2019.

Sebagai informasi, indeks dolar AS (DXY) merupakan perbandingan greenback terhadap enam mata uang utama dunia. Besar bobot masing-masing mata uang ditentukan oleh Federal Reserve berdasarkan pengaruhnya terhadap perdagangan Amerika Serikat.

Bobot yang paling besar terhadap DXY adalah mata uang Euro (EUR) sebesar 57,6 persen, disusul yen (JPY) 13,6 persen, poundsterling (GBP) 11,9 persen, dolar Kanada 9,1 persen, krona Swedia 4,2 persen, dan franc Swiss 3,6 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper